Not I.1 But U.1…(Part.2)
(Me^^)
2004,
Yang teristimewa dan yang terkasih…sampai kapan ntahlah semua serba kebimbangan yang tak pasti. Masih ada orang yang seperti itu tidak menentu dan tidak pada tempatnya, kapan dia menemukan titik terang klopun semua dia perbuat seperti itu? Kadang ada seorang menyapa baik-baik di tepian rumah yang cukup nyaman untuk di huni, namun keadaan menyapa tak bersahabat dalam ruangan.
Kadang kala ada suatu kata yang dibalut dengan sebuah kerinduan yang sangat erat kaitannya dengan sebuah problema, namun semua itu adalah kebencian yang sangat mendalam dan ingin sekali di injak kaki olehnya…
Trauma lebih tepatnya mayb, namun itu tak baik adanya, hanya orang bodoh dan orang yang g punya otak yang memiliki suatu trauma dan ingin sekali menentang trauma tersebut, dan hanya orang yang sadar kerohaniannya yang ingin mempelajari trauma itu menjadi suatu memori yang indah dan mungkin menjadi pembelajaran diri…
“hai, tunggu…let me gived u s’t girl…!” yup terhentak/terhenyak sudah masa lalu yang indah bertepatan pada bulan penuh dengan makna yang indah dan berwarna kemerahan…sangat indah…
Apa yang terjadi? Tangis bahagia penuh sandiwara di dalamnya…namun begitu haru dirasa saat yang sama dimana kejauhan terasa sangat dekat dan suatu makna tersembunyi di dalamnya…
Menunggu namun tak menunggu, hanya waktu yang dapat membalikkan semua asal usul dunianya…
Heran, tercengang ketika suatu waktu yang terjadi adalah takdir keduanya di pertemukan kembali pada bulan purnama yang redup untuk saat ini, karena suatuasi yang tidak tepat, namun tak bisa di usut kembali that’s think ‘bout it!
Namun yang terjadi malah sebaliknya, semua jadi mudah dan posible untuk di lalui, kegembiraan yang sangat indah dan serasa menjadi seorang putri raja untuk menanti kedatangan sang pangeran dan pangeran menanti datangnya sang putri raja…
Setiap makna terdapat suatu arti yang tak mudah untuk di mengerti, kenapa hal itu terjadi tanpa perasaan yang ada, malah kebingungan yang terjadi, pengorbanan menjadi sia-sia tapi kenapa hal itu tak hiraukan pengorbanan dan kesetiaan? Apa itu yang di maksud dengan kasih sayang dan kesetiaan yang sesungguhnya pada arti tersebut bermakna?
Apa memang sebuah takdir berkata demikian? Sungguh ironis, kasian embun yang tak bisa mengeluarkan embunnya pada pagi hari yang untuk saat ini menjadi sangat redup untuknya…
Kenyataan itu berbalik mengulang kenangan yang sungguh tidak berarti, keadaan sudah berlainan arah, namun bayangan itu terus mengusik… “kenapa aku jadi gila karena telah mengagumimu girl…”gila lebih tepatnya mayb. Untuk apa semua itu bila memang sudah tidak berarti lagi, percuma 100%...
Pada keheningan dalam kesejukan rohani, munculah kata-kata yang untuk mengembalikan sebuah makna yang terpendam, kenangan yang tak berarti lebih tepatnya, tapi kenapa hal itu jadi di permasalahkan kembali, harusnya kesadaran haruslah tertanam dalam-dalam dalam ruangan kerinduan yang ada, dan jangan sampai itu terulang untuk kesekian kali dan semuanya menjadi sangat busuk dan tidak bisa terlepas dan kemudian hancur tak bersisa kata maaf…
Sekarang dunia itu terserah pada manusia yang menghuni tanah lapang yang tergantung pada manusianya sendiri…
Tangisan seorang manusia membelalakkan mata, kenapa hal seperti itu terjadi, tak adil rasanya, seperti trauma yang terus berkelanjutan dan terus berulang, namun hal itu tidak disadari olehnya, tapi semua itu sangat bisa dirasa dengan tipisnya sebuah arwah yang terasa hanya kilauan bayangan yang terus membayangi sebuah kehidupan…
Andai jemari bersimpuh maaf yang sangat indah akankah kejujuran itu juga menjadi sangat indah? Ingin rasanya berteriak lantang akan hal ini, supaya menjadi jelas, kemudian surgapun menghampiri kehidupan yang lurus serta kedamaian abadi yang terasa tanpa ada sebuah problematik yang ruwet dan tidak pernah ada suatu hal yang posible bisa mengatasi masalah manusia kecuali kejujuran dan surga…
Biarlah semua menjadi memori yang sangat indah, namun menyakitkan. Tidak! Lebih baik semua itu tidak perlu di ungkit lagi dan tidak perlu di ulas kembali. Keyakinan sangat erat terjadi saat ini, tidak perlu di ulas kembali, Permohonan itu sangat mengental dan keseiusan mulai di pupuk dalam-dalam dan hanya waktu yang dapat mejawab keseriusan/niatan suci itu…
Percuma, hanya kata kosong yang ada, hanya buang waktu tersiakan…tertawa dalam bathin yang hanya dapat di terima, kenapa ada s’o seperti itu, kita tidak bisa menilai dalam sebuah perasaan, ntah keseriusan atopun itu hanya sekilas kata-kata permainan yang hanya bisa menjadi air mata yang sangat lucu sehingga kepuasaan yang terjadi, Sial! Itulah yang ada saat ini, trserah pada sebuah kesendirian dan tidak mau menjadi manusia sejati, bukan salah jika dirinya hanya dibalut dengan kekarmaan yang ada dan itu bisa terjadi kapan saja, namun bukan pada tangisan suci yang berbalut kain putih yang saat ini menjadi korban senyuman tiada arti…
Terima kasih terucap akan sebuah kenyataan pahit, tidak akan pernah hilang, dan tidak akan pernah mencari sebuah keinginan abadi, dari dalam kesucian itu butuh keadilan, namun tidak ada kesanggupan untuk wujudkannya karena sebuah petaka yang akan terjadi kelak, biarlah semua menjadi embun yang sangat damai tenang yang berbalut kesucian dan pengorbanan yang setia menemani kesucian manusia….
And the last, I’m so sorry my arm…u’ll be my Briliant…
By. Me^^
Inspiration By.
• Gug^^
No comments:
Post a Comment