Powered By Blogger

Thursday, May 06, 2010

Our Destiny Be Complicated ( 7 )


( Lanjutan dari... Our Destiny Be Complicated 4,5,6)

OUR DESTINY BE COMPLICATED ( 7 )

BAB.7

Terlihat sangat cantik sekali bunda malam ini, memakai gaun putih lengkap dengan tatanan rambut yang simple sangat anggun sekali “Cinta napa sich mandang aku kek gitu...” sangat mempesona dan terlihat manis sekali... “Mum, cantiik...banget malam ini...” pujiku padanya “ kamu terlalu memujiku Cin, oyach kamu juga nggak kalah cantik kuq Cint, gimana kamu jadi di kenalin ma temen baby? tapi denger-denger cowok yang mau di kenalin sama kamu Tajir lho Cin...” tanpa komentar apapun rasanya Mum dah paham apa maksudku...memang aku sangat tidak menyukai pembahasan soal materi, sangat picik sekali menurutku bila suatu hubungan di kaitkan dengan itu semua, aku yakin bila memang ada jalan menuju kebersamaan yang paling aku inginkan adalah kehidupan yang di mulai dari NOL, tidak megandalkan orang tua, intinya kita harus bisa dewasa dan mandiri itu yang buat aku lebih memilih seseorang yang ingin ku jadikan s’o specialku kelak amien...
“Hai kakak2 ku...selamat datang di pesta beby...” sangat meriah sekali nuansa gothic pun mewarnai pesta ini, banyak sekali yang datang, memang aku akui Beby adalah orang yang sangat supel sehingga banyak sekali teman2temannya... “kak... janji Beby masih inget, tar tak kenalin sama dia ya...” bisik Beby padaku, seolah-olah mengingatkan aku pada sosok yang ingin dikenalkannya padaku “bentar ya kak, aku temuin tamu yang datang dulu, kakak enjoy this party yach...” berlalulah Beby, terlihat Mum Miera mulai beredar kesana kemari dengan menggandeng cowok tercintanya...yach yang udah punya cowok, sedang aku hehehe, nevermine...Omg perutku terasa sakit sekali, ntah makan apa tadi sebelum berangkat aku sudah lupa, aku harus tanya toilet pada siapa? Beby sangat sibuk, kenapa tidak coba tanya pada pelayan yang nganterin makanan aja yach, terlihat pelayan memakai pakaian yang sama dengan yang di undang perempuan memakai baju putih dan yang cowok memakai baju hitam hanya bedanya pelayan memakai dasi dan kita bebas... “permisi.. bisa tunjukin dimana toiletnya?” dengan menepuk pelan pundak laki2 tersebut akhirnya diapun menoleh ke arahku OMG... laki2 itu tidak memakai dasi, apa dia bukan pelayan? OMG... lancang sekali aku hikz... “Maaf...???” tanya laki-laki itu, ya ampun aku harus jawab apa? “saya tidak tahu, saya juga lagi ngempet ini” hehehehe sedikit menahan tawaku, akhirnya ketakutanku hilang seketika, takutnya dia tersinggung dengan ulahku tadi, ternyata dia lucu sekali... “ owh...maaf yach...yaudah permisi dulu yach...” akupun segera meninggalkannya “tunggu...nama kamu siapa?” tahannya “aku...Vie... kamu temen baby juga?” tanyaku basa-basi “hellow... kalau aku bukan temen baby trus ngapain coba aku disini?” OMG pertanyaanku sangat konyol ough...dasar udah 2 kali aku sangat malu sekali maaf... “owh...ya ya maaf...” diapun tersenyum kearahku... dudut sekali aku dihadapanya, terlihat pria tinggi besar itu tersenyum ke arahku... “temen kerja Baby?” tanyanya padaku, akupun mengangguk... “anak mana?” dan kitapun terhanyut dengan percakapan kita, ternyata dia masih kenal dengan orang yang paling aku benci di masa laluku...ntahlah tiba-tiba aja ngebahas soal itu aneh... terlihat Handphone milik dia berdering dan dia terlihat sangat serius dengan percakapannya di telpon... “Vie...maaf yach aku pamid dulu...ada urusan penting yang harus aku selesaikan, seneng bisa kenal sama Vie...hope I’ll be see you next time...” dengan meninggalkan senyumnya diapun berlalu menuju pintu keluar...
Acara semakin ramai dengan berbagai macam permainan yang kocak dan unik seunik Beby hehehe... dan tanpa terasa jam sudah semakin larut dan mengharuskan pesta itu berakhir... “kak, maaf yach aku udah berusaha telfon2 ke nomer cowok itu tapi nggak di angkatin...hikz...maaf banget ya kak...janji lain waktu pasti kak... karena Beby percaya dia yang paling cocok dengan kakak...karena Beby sangat kenal itu orang...” dasar Beby belum-belum udah meramal asmaraku “Yaudahlah Beb...gapapa lain kali aja...btw kakak pamid dulu yach dach malem...” terpaksa malam ini aku harus pulang sendiri, karena Mum Miera udah pulang bersama cowoknya, but i’m ok... banyak taxi jadi aku tidak khawatir...
Sangat sepi sekali, tidak biasanya malam sesepi ini... mana taxi belum pada muncul... tamu undanganpun udah banyak yang meninggalkan tempat ini, huft... sabar... bentar lagi juga muncul... terlihat mobil mewah berhenti tepat disebelahku dan turunlah orang yang mengendarai mobil mewah itu dan berlarilah dia kedalam gedung yang barusan di sewa Beby untuk acaranya, terlihat dia keluar dari gedung dengan wajah yang kusut sekali... dan dia akhirnya melihat kearahku OMG... diapun kaget melihatku... “kamu?” sapanya... “hai...” sapaku balik, ternyata dia tak lain dan tak bukan adalah pria yang ku kira pelayan tadi... “koq kamu balik lagi?” tanyaku padanya, dengan sedikit rasa kesal diapun menjelaskan bahwa dia sudah janji dengan seseorang dan ternyata sudah selesai pestanya...kasihan sekali pikirku “kamu kenapa belum pulang?” tanyanya padaku dan akupun juga menceritakan alasanku kenapa belum pulang... “owh yaudah bareng aja yuk, kita searah...” dan terpaksaa sekali aku terima tawarannya karena sudah tidak tau lagi aku harus pulang dengan siapa, hari juga semakin larut dan aku yakin dia pria baik-baik... dan akhirnya kitapun sama-sama pulang...
“Cint... gimana-gimana semalem? Kamu udah tau gimana orangnya? Duch nggak sabaran banget cerita yuk Cint...” baru aja pek kantor dengan cepat Mum Miera menyeret ke arah mejaku “Please dech Mum... biasa aja...”
ucapku setelah meletakkan tas di kursi “ Aduch Kak Vie... sorry bgt yach... kemarin nggak jadi, abisnya dia aku hubungin nggak bisa, maaf yach...” ucap Beby dari belakang Mum Miera “ Lho? Emang semalem nggak jadi?” tanya Mum Miera pada aku dan juga Beby, aku hanya bisa mengerakkan bahuku dan tersenyum ke arahnya “Trus semalem kamu sampai jam berapa Cint? Trus pulang bareng siapa?” tanyanya membuatku semakin malas untuk menjawabnya hehehe kek introgasi siapa gitu, tapi di balik itu semua aku yakin dia sangat khawatir terhaadapku, dan akupunb menceritakan semua dari awal hingga akhirnya aku sampai rumah... “ syukur alhamdullilah klo gitu Cint, Mum khawatir dengan kamu..., tapi kira2 siapa ya cowok itu? Baik banget, ganteng nggak? Cakep nggak, gimana Cint?” huft dasar pikirku tetep aja tanyaya gak sabaran pengen banget cubit mulutnya klo pas lagi kek gitu ...
Emang sich sekilas dipikir cowok yang semalam lumayan, tapi aku sedikit ngerasa minder dengan apa yang dia punya, sedikit berlebihan menurutku, melihat tampilan luar dan juga kendaraan yang di bawah olehnya aku merasa sangat tidak nyaman bila memang kenyataan aku manjadi s’o specialnya, ach udahlah ngapain aku menngkhayal seperti ini, toh aku kira dia juga pasti sudah mempunyai s’o buktinya dia semalam janjian sama seseorang, hanya perasaanku yang sedikit kalut aja kuq tiba-tiba mikirin hal yang tidak semestinya kupikirin...
“Hallo?” segera ku sapa orang yang sedari tadi misscall phoncellku, memang sengaja aku ‘silent’ agar tidak mengganggu aktifitasku di kantor, terlihat nomer yang sama di layar phoncellku “hallo? Siapa ini” aku menyapanya ulang, terdengar tidak begitu jelas ntah sinyal yang buruk atau memang hanphoneku yang rusak? “ya aku disini, hallo...?can u hear me vie...?” terdengar suara putus-putus ntahlah sepertinya sinyalku sangat kuat tapi kenapa terdengar tidak jelas...aku mencoba untuk mendengarnya tapi susah... “hallo...?” dan aku masih bertahan untuk mendengarkannya... “hallo Vie...” untuk detik ini lumayan bisa terdengar namun samar “maaf ini siapa?” sama sekali aku tak mengenal suara ini... “Vie maaf handphone ku kurang bagus di dengar ya? Ech nanti malam ada waktu khan? Atau pulang kerja aku jemput kamu ya?” sepertinya aku mulai mengenal suara itu, ya...itu suara cowok yang malam itu nganterin aku pulang, cowok yanng aku anggap sebagai pelayan... kenapa tiba-tiba dia...???? “maaf aku nggak bisa aku lembur nanti, lain kali aja yach...maaf sebelumnya...” aku menolaknya halus, bukan karena apa, memang aku tidak biasa menerima ajakan orang yang baru aku kenal apalagi untuk keluar malam, namun aku sadar malam itu aku terima tawaran dia untuk ngnterin aku pulang, tapi bukan berarti aku bisa di ajak lagi “Vie, maaf sebelumnya, bukan maksud hati tidak sopan sama kamu, nanti malam aku telfon kamu yach...dan nanti...” tut...tut...tut... suara terputus dari sana, mungkin aja karena memang lagi di luar jangkauan jadi putusnya tiba-tiba...
Sedikit melamun dengan kejadian itu, dan tadi dia telfon, apa yang sebenarnya dia inginkan? Atau hanya sekedar... ntahlah mungkin aku yang terlalu GR atau apa aku juga tidak paham, ku lihat jam dinding kamarku menunjukkan pukul 10 malam, mungkin dia lupa atau ketiduran sehingga tidak dapat menepati janjinya, apalagi tadi aku tidak sempat mengucap ‘iya’ atau ‘tidak’ kepadanya karena keburu putus telfonnya... aku mencoba untuk merebahkan badan yang sedari tadi sangat payah dan lelah, untung besok hari libur sehingga aku dapat beristirahat... tiba-tiba getaran yang berasal dari phonecellku pun bergetar tanda panggilan atau sms masuk, namun getaran itu sangat lama sehingga bisa di simpulkan bahwa itu telfon masuk, segera ku lihat layar phoncellku ternyata memang dia tepat janji... “hallo...” sapaku dan disanapun menjawab, namun aneh bukan siang tadi aja yang kurasakan nada putus2, kali ini juga aku mendengar itu, tapi aku segera sadar bahwa dia juga pernah bilang bahwa phoncellnya bermasalah... “suaraku jelas nggak Vie?” tetap ku berkata ‘tidak’ karena memang sangat tidak bisa terdengar jelas menyiksa telingaku sekali “Vie...bisa tunggu bentar nggak? Aku mau pinjem HP di counter temenku, bentar aja...tempatnya nggak jauh koq di depan rumahku okey...” aneh pikirku, malam itu dia sangat menunjukkan bahwa dia adalah orang kaya , terlihat dari mobil mewah yang di bawanya, ach tapi dari sekian itu semua, aku sudah terlanjur menilainya dalam hati dia sangat sederhana sekali kalau memang benar dia orang berada sangat terus terang dan tidak malu mengakui apa yang ada, pribadi dia yang sangat jujur dan sangat merendah, boleh dalam penampilan luar aku sedikit ilfil namun ternyata dalam ucapan dia barusan, dia sangat tidak malu mengakui keadaan yang sebenarnya, nilai plus buat dia dariku, jarang aku menemui cowok sejujur itu...dan akhirnya aku menunggunya untuk menelfonku lagi...
Mengingat kejadian semalam memang sangat aneh, kuq bisa kita telfonan ampe pagi, akhirnya aku bangun siang banget, tapi untung hari ini libur, jadi aku tidak keburu untuk ke kantor, dalam hati sangat tidak percaya aku bisa ngobrol panjang sama dia ‘Yanuar’ yach itulah nama orang yang semalam membuat hariku tidak bisa pulas tidur, namun ada apa di balik itu semua? Aku tidak bisa menilai sekarang biarlah waktu yang menjawab rahasia ini semua, memang tidak disangka masa lalunya hampir sama denganku, mengenal satu orang yang sangat kita benci dan berpengaruh buruk di hari kedepannya, akankah semua itu hanya kebetulan saja atau rekayasa, aku sungguh tidak mengerti, yang jelas dia sangat baik jujur dan juga sangat rendah hati wlopun disela-selanya ada sedikit kesombongan, namun wajar sifat itu di miliki orang seperti Yanuar, karena yang disombongkan memang ada tidak omong kosong, namun kita dapat menilai kenapa dan mengapa dia berlaku seperti itu, bukan untuk dinilai sesaat... nanti malam dia berencana untuk mengajakku makan malam ntah aku mau atau tidak belum aku putuskan, tapi aku janji akan kasih kabar lewat telfon...
Apakah ini karunia yang diberikan Tuhan padaku setelah aku berani mengadopsi anak? Sangat luar biasa sekali, aku percaya Tuhan kasih aku yang terbaik, dan aku akan menjalani itu semua dengan jiwq yang ikhlas... ingin sekali menjenguk Satria di panti, entah kenapa aku sangat kangen sama dia, atau aku ajak Yanuar kesana sekalian aku kenalin sama dia? Semalam aku bercerita panjang lebar mengenai Satria juga, dan sepertinya dia sangat tertarik ingin mengetahui sosok Satria, dan aku dapat menilai dia sangat menyayangi anak kecil aku sangat beruntung mengenal Yanuar terlebih kalo aku mempunyai sosok suami seperti dia, ntahlah hanya keinginan sesaat dan aku nggak mungkin bermimpi akan hal ini, maafkan aku Yanuar diam-diam aku telah mengagumi kepribadianmu...
Ingin sekali mengenalnya lebih dekat, walaupun hati ingin sekali melupakan Ezy, cowok yang sangat aku kagumi karena kedewasaannya, namun apa, dia telah mengecewakanku... mungkin memang ini saatnya aku menepis bayangan Ezy dan membuka lembaran baruku, ntahlah singkat perkenalanku dengan Yanuar namun sepertinya aku suddah sangat mengenalnya dan aku merasa nyaman bila sedang berbicara dengan dia...
“Vie, kita mau kemana
? jadi kita makan malam? ” tanya Yanuar padaku disela perjalanan “Yan, kita ke panti yuk, kamu mau nggak? Sekalian aku mau mengenalkan kamu sama Satria baby ku...” walaupun Satria bukan anakku namun aku sudah menganggap anakku sendiri, ntah bagaimana penilaian orang lain aku tidak mau tahu, klopun ada seseorang yang menyukai dan mencintaiku, syarat utamaku adalah dia harus bisa terima Satria, karena Satria sudah menjadi bagian hidupku...aku sangat menyayanginya... “emang dia belum istirahat Vie...? kasihan Satria nanti klo musti bangun hanya gara-gara kita kesana...” emang sich bener kata dia, tapi kangen banget sama dia, tapi kali ini emang Yanuar bener jam sudah menunjukkan jam 9 malam, maybe Satria sudah tidur, dan akhirnya kita menuju ke salah satu resto yang deket dengan pantai, wow pemandangan yang sangat indah... “kamu suka Vie dengan tempat ini?” ya Tuhan romantis sekali pikirku, apa maksud dari ini smua? “Vie, aku mau ini jadi tempat kita berdua kalo kita ketemu, kamu mau khan?” ya Tuhan apa pria ini menyukaiku...? kenapa tiba-tiba dia bicara seperti itu? Apa aku yang terlalu GR atau apa? Aku hanya bisa tersenyum melihat ke arahnya, melihat hidungnya yang sedikit seperti pinokio dan pipinya yang chubby membuatku selalu tersenyum ke arahnya... “Vie kamu makan apa? Minum?” aku tidak tahu kenapa perasaanku menjadi aneh, apa yang terjadi, apa hanya dengan pembicaraan yang sampai pagi itu buat kita lebih mengenal? Sangat singkat dan aneh... “ Salad aja... sama hot capucino” akupun meyebutkan makanan yang aku pesan... akhirnya kita banyak tukar pikiran lagi tentang berbagai kehidupan kita masing-masing, sangat menarik sekali kisah kehidupannya, yang diwarnai dengan kisah asmaranya yang sangat tragis, dan sampai detik ini dia belum bisa melupakannya, memang semua itu butuh proses, semoga aja dia bisa jalanin dengan keikhlsan, terlihat memang sedikit keras orangnya dalam pembahasan soal mantan kekasihnya dan juga dengan berbagai kasus yang ada sepertinya dia sangat emosi sekali, begitu pria ini sangat mencintai kekasihnya pikirku, dan begitu berat dan sangat terpukul sekali dia menerima kenyataan bahwa kekasih yang dia sangat cintai mengkhianatinya, dan yang lebih menyakitkannya adalah kekasihnya main belakang dengan sahatnya sendiri, ya Tuhan kasihan sekali melihat dan mendengar cerita Yanuar, dia pria yang sangat baik... “Vie...kamu suka banget makan salad, coba dech di campur ma kentang ini...” dengan menunjuk kentang disebelah stick beef nya dan tanpa sadar aku menerima suapannya... dengan senyumannya aku bisa mengartikan cara pandangan dia terhadapku, dan juga berbagai macam cerita yang dia ceritakan padaku, aku yakin tipe-tipe orang seperti itu tidak mudah untuk bercerita terhadap orng lain kecuali dia merasa nyaman denngan orang tersebut... “Ya2n suka ma kentang ya? Pantesan badannya mirip ma kentang hehehe...” aku mencoba untuk barcanda biar suasana semakin akrab... “ nah Vie sendiri liat yang di makan duluan tomatnya daripada sayur yang lain khan... makanya pipinya kek tomat tuch...” balik menggodaku, dasar pikirku... “ dasar kentang!” akupun mencibirnya “dasar Tomat!” dia balik mencibirku dengan sedikit wajah yang lucu...


Mengingat kejadian semalam memang sangat lucu sekali, hangat dan tidak kusangka sama sekali, aku bisa sedikit merasakan kelegaan dalam hati...tersenyum-senyumku sendiri “hey...napa kamu Cint...lagi seneng yach...” tegur Mum Miera padaku “Mum, aku lagi seneng banget, tapi yang jelas aku masih belum bisa cerita” sekali lagi aku tersenyum dengan membuka SMS yang barusan masuk ke handphoneku “oke dech kalau gitu Mum nggak ganggu, ech tar siang jadi jenguk Satria khan? Jangan lupa ya...” terdiam ku seketika OMG iya nanti aku ada janji sama Yanuar...gimana nech...apa aku ajak sekalian? Atau gimana yach... atau dia aku suruh nyusul kesana aja? Ach bingung gimana ini...
Akhirnya Yanuar ngasih kabar bahwa hari ini dia tidak bisa ikut karena dia harus ngurusin bisnis keluarganya yang ada di luar kota, syukur dech jadi aku tidak susah menyusun rencana dan alasan... dan akhirnya kita berdua aku Dan Mum Miera siang ini menuju ke panti untuk menjenguk Satria, pasti Satria sangat senang melihat kita berdua dengan membawa oleh-oleh untuknya...
Seharian ku habiskan waktu bersama Satria dan Mum Miera jalan-jalan ke Mall dan makan semua yang kami ingin makan serta membeli baju yang di sukai oleh Satria, main games dia paling suka dengan mobil-mobilan, rasanya sangat bahagia sekali, kita sangat menikmati menjadi orang tua asuh Satria, dan Satria ataupun anak-anak yang lainnya yang ada di panti berhak memiliki kebahagiaan yang juga dimiliki oleh Satria sekarang...
Lelah memang tadi siang, namun kebahagiaan itu memupus semua kelelahan kami...akhirnya kurebahkan badanku di tempat tidur, ingin sekali cepat-cepat tidur agar besok merasa segar, tiba-tiba terdengar HP ku berbunyi dalam tas, kulihat layar seketika ternyata Yanuar “ya Hallo?” sapaku “Vie, udah bo2 belum? Gimana tadi jenguk Satria? maaf yach tadi aku nggak bisa ikut, nyesel banget, tapi aku janji lain kali pasti...” akupun menceritakan semua yang terjadi hari ini bersama Satria dan Yanuar mendengarkannya dengan rasa yang menunjukkan penasaran terhadap Satria...

(BERSAMBUNG... PART. 8)

1 comment:

its mine

its mine
http://auxelyachinta.blogspot.com/ and http://luvlyduncha.blogspot.com/