Powered By Blogger

Sunday, May 30, 2010

Grand Opening Of U'rs



teristimewa akan sesuatu...
kini semua akan dapat memanggil...
arwah yang kian melepuh...
jadikan semuanya mempunyai makna...

dari mulai nol...
dari mulai huruf...
dari mulai kata...
dan dari awalan...
jadikan semuanya terangkai...
dalam suatu KALIMAT...
yang berarti...

hanya dapat terangkai...
disini...
untuk...
semuanya dapat di maknai dalam hal...
yang terindah akan engkau...

kini,
mimpimu telah terwujud...
dan hope engkau bisa jalanin dengan hati dan ketulusan...
yang tulus serta kesungguhanmu...
dalam harimu...

suatu karya yang mengagungkan...
dari sebuah kerja keras...
yang sangat membuahkan hasil yang maksimal akan engkau...
nadhar akaan satu hal...
akan menyadarkan engkau akan sebuah JANJI...

disini...
hanya bisa mengucap...
'CONGRATS U 4 URS...
SUCCES AND BE THE BEST A ALL'

salamku untuk satu...
dari kesekian yang ada disana...
jaga untukku...
n i trust u...
GBU ^_^


Dedicated:
*dnph Ur d Best...!!!
I'LL be There.... KEEP ON FIRE DD ^_~>

Thursday, May 20, 2010

I'LL Be Waitin' 4 S'O




zhifilia – menunggu (aishiteru)


Menunggu sesuatu yang sangat menyebalkan bagiku
saat ku harus bersabar dan trus bersabar
menantikan kehadiran dirimu
entah sampai kapan aku harus menunggu
sesuatu yang sangat sulit tuk kujalani
hidup dalam kesendirian sepi tanpamu
kadang kuberpikir cari penggantimu
saat kau jauh disana
ooo…

*)
Gelisah sesaat saja tiada kabarmu kucuriga
entah penantianku takkan sia-sia
dan berikan satu jawaban pasti
entah sampai kapan aku harus bertahan
saat kau jauh disana rasa cemburu
merasuk kedalam pikiranku melayang
tak tentu arah tentang dirimu
apakah sama yang kau rasakan

reff:
walau raga kita terpisah jauh
namun hati kita selalu dekat
bila kau rindu pejamkan matamu
dan rasakan a a a aku
kekuatan cinta kita takkan pernah rapuh
terhapus ruang dan waktu
percayakan kesetiaan ini
akan tulus a a ai aishiteru

Bridge:
hapus sendiri pikiran melayang terbang
perasaan resah gelisah
jalani kenyataan hidup tanpa gairah
o…uo..
banyak segala misi dan ambisimu
akhiri semuanya cukup sampai disini
dan buktikan pengorbanan cintamu untukku
kumohon kau kembali

kembali ke *)


dedicated: 4 s'o there... i'm vry sry 'bout that...!!!

Thursday, May 06, 2010

JUST 4US...!!!


#### hardest day of my life ####

One more day, one last look
Before I leave it all behind
And play the role that's meant for us
That said we'd say goodbye

If I promise to believe will you believe
That there's nowhere that we'd rather be
Nowhere describes where we are
I've no choice, I love you leave,
Love you wave goodbye

Never wanna wake up from this night
Never wanna leave this moment
Waiting for you only, only you
Never gonna forget every single thing you do
When loving you is my finest hour
Leaving you, the hardest day of my life


by : The Corrs - The Hardes
dedicated : someone in somewhere..

Our Destiny Be Complicated ( 8-9 )



(Lanjutan dari... Our Destiny Be Complicated 7)

OUR DESTINY BE COMPLICATED (8-9)

BAB.8

“Lho? Yanuar?” sapa Mum Miera disela waktu berkunjung ke panti tanpaku “mbak Miera...?” sapa Yanuar “OMG...kamu pakabar Yan, ya ampun lama nggak ketemu kemana aja, gimana udah dapat cewek baru lagi nggak..., ech ikut prihatin ya ma hubungan kamu sama...” belum lanjut bilang keburu Yanuar memotongnya “ udahlah mbak, emang belum jodoh kali hehehe, Tuhan lebih tahu dia bukan yang terbaik untuk aku, ech sapa tahu mbak punya temen Cewek nech kenalin sama aku...” basa basi Yanuar pada Mum Miera that time “ Ech Mbak punya temen klo kamu mau kenalan sich nich ada fotonya, anaknya keturunan chinese, baik, cantik anaknya” dengan menunjukkan foto yang ada di HP... Yanuar hanya bisa tersenyum “Lumayan Mbak, oyach...Mbak Miera kuq ada disini?” akhirnya Mum Miera menjelaskan alasan kenapa dia ada disini, memang Mum Miera sangat percaya sama orang yang di anggapnya baik, tanpa ragu-ragu dia menceritakan semuanya “kamu sendiri ngapain disini Yan? Oyach nggak usah di jelaskan Mbak udah paham, pasti kamu kesini untuk menyumbangkan sebagian harta keluarga khan hehehe...khan keluarga kamu terkenal banget dalam masalah yang satu itu...” canda Mum Miera tanpa ragu, karena dia sangat mengenal Yanuar yang juga mempunyai rasa humor yang tinggi, jadi Mum Miera tidak canggung-canggung dalam masalah itu... dan Yanuar hanya bisa tersenyum menanggapi perkataan Mum Miera... “Oyach Mbak, aku duluan yach dah lumayan lama aku disini tadi, dan aku juga masih ada urusan lain yang harus aku kerjakan, tapi aku janji bakal main ke rumah mbak kalo udah nggak ada kerjaan lagi okey...” Mum Mierapun mengangguk, dan hanya tinggal Mum Miera disitu dengan kesendiriannya, namun kesendian itu segera hilang karena Satria sudah menantinya di ruangan bermain, terlihat Satria tengah sibuk dengan mainannya, dan akhirnya Mum Miera mengahampirinya dan bermainlah mereka sama-sama, terlukis jelas disana penuh dengan rasa kehangatan yang luar biasa layaknya orang tua dan anaknya yang melepas kerinduan yang sekian lama tak bertemu...
Dalam naungan yang ada hanyalah rasa galau dan penasaran melihat dan meneliti akan sebuah keseriusan seseorang yang ada dalam benak dan kali ini semakin dekat bayangan itu kearahku...ntah iutu nyata atau hanya bayangan semu yang ada? Tak yakin namun dalam hati berontak akan suatu keyakinan...
“Cint...” mendekat Mum Miera kearah meja kerjaku, dan akupun menghentikan jariku yang sedari tadi tengah sibuk mengetik laporan kantor “Cint, Mum punya temen nech...kamu mau kenalan nggak...” akupun hanya bisa tersenyum dan hanya mendengarkan penjelasannya “anaknya cakep lho Cint, baik tajir pula...” haiz itu lagi yang dikatakannya males banget pikirku... “nech lihat fotonya, aku kemarin foto sama dia di panti, kebetulan kami bertemu tanpa sengaja” dengan menunjukkan HP nya yang ada isi foto cowok tersebut, alangkah kaget setengah mati, ternyata foto cowok yang ada di HP itu tidak lain dan tidak bukan adalah Yanuar, cowok yang selama ini mengisi pikiranku... kenapa jadi kenal sama Mum Miera? Ada apa Yanuar di panti? Apa aku katakan saja pada Mum tentang hubungan yang belum jelas ini? Tidak, biar Mum tahu sendiri tanpa aku menjelaskannya... “gimana menurutmu Cint? Kemarin dia juga aku lihatkan foto kamu Cint...dia kayaknya mau kenal sama kamu, apa aku kasih nomer telfon kamu aja yach?” pinta Mum Miera padaku seraya sangat bersemangat sekali... “ech...tar aja dech Mum, kita aja belum kenal, nanti aja kalau udah saling jabat tangan baru dech di kasih nomer aku...” alibiku pura-pura tidak mengenalnya, tapi bagaimana perasaan Yanuar setelah tahu aku temen Mum Miera? Pasti dia juga kaget melihat fotoku di HP Mum Miera... “OWH gitu ya Cint, yaudah kalo gitu kapan-kapan Mum kenalin sama kamu okey...” akupun mengangguk... dan terlihat Mum Miera menuju ke meja kerjanya, dan ku segera mengambil PhonCellku untuk menghubungi Yanuar... dan memang benar ternyata Yanuar mengenal Mum Miera, ternyata Mum Miera dulu adalah tempat curhat mantan kekasihnya, OMG bener-bener complicated kuq bisa kenal dengan orang yang sama, sangat tidak bisa di nalar, memang benar kata pepatah dunia memang tak selebar daun kelor, dan dia juga menjelaskan tujuan dia ke panti saat itu, dia sangat penasaran terhadap Satria, makanya dia kesana sendiri tanpa mengabariku, ya Tuhan... dia sungguh pria baik yang sangat menyayangi anak-anak... aku sangat menyukai sifat itu Tuhan, akankah ku bisa gapainya Tuhan, hanya Tuhan yang tau dan punya rencana dalam hidup, kita sebagai manusia hanya bisa berusaha dan berdoa “Vie..?Vie...?are you there tomat quwh...?” mencoba untuk menyapaku dalam lamunan sesaatku “ ya aku disini, bilang apa tadi? Tomatku? Maksudnya? Dasar kentang...” sangat hangat sekali setiap aku ngobrol dengannya, walaupun itu lewat telfon...
Sore ini dia menjemputku untuk makan malam, sama seperti yang lalu, di tempat yang sama, tempat dimana kita dulu pertama kali dinner, di tepian pantai dengan menu yang sama...kentang dan tomat menu wajib kita  dan canda tawapun terurai disana seraya sangat indah, kadang ucapan romantis muncul tanpa diduga, memang dia sangat romantis kupikir, ternyata zodiak kita sama, jadi aku seperti mengaca pada diri sendiri, sangat gampang menyelami sifat yang dia miliki karena tidak jauh beda dengan sifat yang aku miliki... ingin sekali mengenalnya lebih dalam, dan aku yakin dipun begitu, bukannya aku GR atau apa, tapi aku sudah bisa membaca body laguagenya begitu hangat...
Selang waktu yang begitu singkat, menyadarkan aku bahwa kita harus segera menyudahi dinner kali ini, dan bergegas untuk pulang Yanuarpun segera memanggil waitres untuk meminta bill, dan diapun membuka dompet untuk mengambil beberapa lembar uang, begitu kagetnya aku melihat foto yang terpampang disana, ingin sekali bertanya, namun apa hakku bertanya tentang pribadinya, tidak aku tidak berhak, dia bukan siapa-siapaku, dan aku tidak berhak akan semua itu...
Dalam perjalanan pulang terus pikiranku tak terbuang dari angan bayangan foto yang ada di dalam dompet, siapa dia? Kenapa dia menyimpan apik di dompet? Kenapa? Apa memang sangat istimewakah dia?... “Vie...napa diem aja?” Yanuar pun sadar tentang kebisuanku, ntah bagaimana aku menjelaskan akibat kebisuanku pada dia... aku hanya tersenyum ke arahnya... tanpa sadar tanganku mulai merasakan sesuatu... ternyata Yanuar memegang tanganku “Vie...semoga kamu menikmati malam ini yach, aku nggak mau lihat kamu sedih...” ya Tuhan dia sangat perhatian sekali... “Yan, i’m ok...” tanpa sadar ternyata sudah sampai depan rumahku “aku turun yach, thx for all take care...” mengangguklah dia dengan senyuman kecil, sepertinya Yayan tak bisa melepaskan pandangannya ke arahku, sepertinya dia mengerti aku sedang galau...
Terlihat semakin jauh mobil Yayan dari depan rumahku dan hilang di pertigaan jalan, tidak lama kemudian aku menerima SMS dari Yayan ‘NITE MY TOMATOES SWEETDREAMS... ’ Tuhan...apa memang dia yang engkau kirimkan untukku... tidak lama kemudian diapun telfon “Hallo Yan, emang udah nyampe rumah?” sapaku dengan sedikit khawatir “belum Vie, masih nyampai Tol, ntar lagi juga nyampai...” kanapa dia begitu tidak bisa menunggu sampai rumah baru telfon aku “ Yan, matiin nggak telfonnya, sadar kamu masih di jalan bebas hambatan bahaya Yan...” terdengar suara tawa kecil disana “okeh dech Cinta ntar aku telfon lagi yach...” ya Tuhan kali ini dia memanggilku Cinta, apa maksud dari ini semua? Akupun segera berlalu ke kamar mandi untuk membersihkan badan dan tak lama kemudian Hpku berdering lagi OMG Yanuar... “klo belum nyampai rumah nggak boleh telfon...!!!” bentakku segera, malah terdengar tawa “Cinta...ini masih mampir hunny, pengen beli FR/Kentang Goreng Drive True, nech masih nunggu...” wew dasar kentang pikirku “lho kentang kuq makan kentang hehehehe...” timpaku “ hahaha abisnya tiap aku liat kentang dan tomat selalu inget sama kamu...” dasar...emang ngangenin banget becanda bareng dia... sangat hangat huaaaaa... Kenthaaaaaaaaaaaaaaang.....!!!
Pagi hari yang sangat sejuk, dan juga suasana kantor yang tidak seperti biasanya “Pagiiii Muuuum...” sapaku mengagetkan Mum Miera “ Tumben Cintaku sumringah sekali pagi ini, ada kejadian apa hayo...cerita sama Mum” dengan sedikit mencubit perutku Mum Miera sangat penasaran dengan apa yang sudah terjadi denganku yang buatku ceria pagi ini, aku Cuma tersenyum ke arahnya dan berlalu ke mejaku dengan santainya...tanpa memperdulikan rasa penasaran Mum sama sekali, tapi aku yakin dia sudah paham tentangku, namun dia hanya menunggu aku yang bercerita duluan...
Semakin lama, semakin ku dekat dengan orang yang bernama Yanuar itu, walaupun pertama aku agak ragu untuk mengenalnya, namun hati nggak bisa di bohongi jika aku nyaman tiap aku bersamanya, maybe memang sepatutnya aku mendapatkan laki-laki yang mempunyai humor tinggi sehingga aku dapat tersenyum dan merasa plong dalam menjalani kehidupan yang sangat rumit ini...
Berselang dari minggu ke bulan dan akhirnya kita jadian, namun tidak satupun orang mengetahui hubungan kita... dan ternyata orang yang pengen dikenalin si Bebi ke aku adalah Yanuar, tentang malam birthday Bebi waktu itu, ternyata Yanuar ada janji dengan Bebi, secara disitu Bebi ingin mengenalkan aku dengan dia... OMG sangat kebetulan yang tidak di sengaja... “beibh...kamu nggak aneh yach? Dari mulai si Beby sampai ke Mbak Miera, ngotot banget supaya aku kenal sama beibh...” Yanuar pun merasakan keganjalan dari awal... “Hun..itulah yang dinamakan takdir, manusia bisa berencana, namun Tuhan?” pelan-pelan direbahkannya badanku di pundaknya, aku merasakan dia begitu hangat dan perhatian... “Beibh,...nggak pengen bgt kehilangan beibh...” indah sekali pemandangan kota yang terlihat dari atas bukit pada malam ini..membuat semakin tak ingin lepas darinya, never... “Beibh, aku pengen beb tahu sesuatu yang udah lama aku ingin beb tahu...” segera Yanuar mengeluarkan dompet dan memperlihatkan satu Foto yang selama ini jadi ganjalan pikiranku...tanpa bertanyapun Yanuar bercerita panjang lebar mengenai Foto Baby yang ada di dompetnya itu, ternyata Baby itu adalah Baby mantannya Yanuar, disini Yanuar bukan Ayah biologis Baby itu namun Yanuar sangat menyayangi Baby itu sampai sekarang, walaupun hubungan dengan Ibu Baby itu sudah renggang... aku hanya bisa diam dan ingin sekali memeluknya karena rasa kagumku melihat dia sangat menyayangi seorang Baby, aku berfikiran bahwa dia akan menjadi a great father bila menjaadi ayah nanti... “Beibh, nggak marah aku simpen ini?” aku hanya menggeleng dan tersenyum ke arahnya dan kali ini aku benar-benar memeluknya...
Rasa begitu hangat dengan suasana yang sangat mendukung diatas bukit, dan benar-benar sangat romantis, akankah ini semua abadi atau hanya semu? Namun kali ini yang hanya dirasa kedamaian yang semakin larut dengan rasa kasih sayang yang begitu dalam...
Tak terasa, hari semakin pagi, dan kitapun tertidur dalam pelukan di dalam mobil yang masih terparkir pada bukit yang semalam sudah menghujani kita dengan suasana yang sangat damai... “ Pagi Beibh...” sapa Yanuar yang masih memelukku dan mencium keningku, aku hanya bisa tersenyum kearahnya tanpa melepas pelukanku...Never Wanna Weck Up... 
BAB9
Hari semakin membuatku kasmaran dengan mengingat kejadian-demi kedamaian, hal itu buatku sangat ingin membawa semua ini dalam hariku yang abadi...
Dan waktu membuka tabir kebenaran dan sebuah kejujuran... Mum Miera, dia telah mengetahui hubunganku dengan Yanuar brgitu pula dengan teman yang lain, namun mereka sangat mendukung apa yang aku jalanin...
Ingin sekali untuk tidak berakhir semua ini, namun kadang kala aku berfikiran bahwa Yanuar terlalu baik dan perfect untukku, dan dia sangat berhak mendapatkan yang terbaik untuknya...
“ Hallo? Emang kapan gathering itu di adakan Chi?” telfon dari Chili yang mengabari bahwa ada gathering SMU, dan Chili sangat yakin bahwa ChitChatZ dimana yang tergabung dalam nama itu adalah Vie,Chili, Oby,Hafzil dan Ezy... akankah aku bertemu Ezy? Tidak, aku tidak boleh, karena aku tahu Ezy sudah mempunyai Calon dan tidak akan lama lagi mereka nikah...
Tidak semudah membalikkan tangan melupakan seseorang yang sangat berarti seperti Ezy, namun aku sudah tidak mau berurusan dengannya lagi, karena aku sudah janji pada diriku, sekali ku berkomitmen dengan kata-kataku, aku tak akan mengingkarinya, dan hal itu sudah lama aku utarakan pada Ezy sebelumnya, namun hal itu tidak mengurngkan niatnya untuk benar-benar menyakitiku, dan akupun tidak mengapa akan hal itu, hanya saja aku sudah tidak ingin mengulangi kesalahan untuk yang kedua kalinya... enough...
Hari dimana gathering itupun tiba, dan gathering itu tidak mengkhususkan yang boleh datang hanya alumni saja, namun teman dekat kitapun boleh kita ajak, disitu aku datang bersama Yanuar yang saat ini menjadi pasanganku, dan juga mum miera yang awalnya ingin mengajak cowoknya, namun ada halangan cowoknya datang yang akhirnya Yanuar mengajak teman dekatnya yang bernama Danil yang juga akrab dengan terlihat sekumpulan temen-temen lama bercanda dengan merasa tercengang rasa kangen yang amat luar biasa “Chayaaaaaaaaank.... ya ampun kamu pakabar...?” Sapa Hafzil, Chi dan juga Obby tiba-tiba dari belakang mengagetkanku demikian juga Yanuar yang tidak nyaman dengan sikap Hafzil memanggilku dengan sebutan ‘syg’, akupun menjelaskan kepada Yanuar akan sikap teman-temanku tersebut, sepertinya Yanuar tidak mau mengambil pusing dengan masalah itu, hanya saja dia meminta agar sebutan itu tidak lagi di ucapakan di depannya, dan aku menyetujuinya.
Terlihat disana ada Ezy bersama dengan seorang perempuan, akupun hanya bisa cuek melihat itu semua, toh aku juga sudah memiliki Yanuar yang menurutku lebih baik daripada Ezy...
Sesekali terlihat sikap Ezy yang membuang pandangan kearahku, aku hanya bisa tersenyum kearahnya mengartikan bahwa “i’m ok without you”...
Rasa meluap akan jiwa sangat terasa dalam ruangan yang penuh dengan keceriaan... namun aku merasakan rasa itu tidak begitu meyenangkan dan rasa yang tidak begitu nyaman dirasakan Yanuar, paham akan hal itu karena gathering ini khusus teman-teman alumni, dan Yanuar bukan berasal dari alumni yang sama.
Terlihat gerumulan di ruang pojok, dan ku melihat mas Danil disitu sepertinya lagi berdebat dengan salah satu alumni, namun aku tiba-tiba penasaran dan akhirnya aku memutuskan untuk menghampirinya, dan ternyata aku tidak mengira sama sekali, ternyata mas Danil sedang beradu mulut dengan seorang wanita yang kuketahui perempuan itu tidak lain tidak bukan adalah calon dari Ezy... kenapa mas Danil terlihat sangat kecewa sekali melihat perempuan itu, dan terpancar wajah kebencian yang teramat dalam melihat sesosok laki-laki yang berada di sebelah perempuan itu dan tak lain adalah Ezy... ada apa semua ini? Apa hubungannya dengan mas Danil...???
Suasana yang kurang nyaman kita rasakan di tengah-tengah pesta tersebut, akhirnya kitapun mengundurkan diri dari pesta itu, karena aku tahu Yanuar ataupun mas Danil sangat tidak merasa nyaman dengan semua itu, dan akhirnya aku berpamitan pada teman-temanku dan tak terkecuali dengan ChitChatZ...
Dalam perjalanan Mas Danil sempat menceritakan kronologi yg terjadi di pesta tadi, ternyata perempuan Yang kuketahui sebagai calon istri Ezy adalah mantan mas Danil, dan lebih kagetnya aku mendengar bahwa mas Danil sempat menikah siri dengan gadis itu, namun semua gara-gara laki-laki yang bernama Ezy lah yang menghancurkan hubungan mereka, dan disitupun aku berterus terang pada semua bahwa aku pernah jalan dengan laki-laki yang bernama Ezy itu, namun yang terbesit hanyalah masa lalu ya sudah... semua juga mempunyai masa lalu yang kelam dan ku yakin semua bisa memahami ini. Yanuar pun terdiam dan Fokus dengan kemudinya “Hun...” akupun membuka percakapan yang kupikir ini sangat sulit, karena rasa ketidak nyaman dari pesta tadi yang Yanuar rasakan aku juga bisa merasakan... “maaf yach aku dah ngajak kamu ke pesta yang mungkin Hun merasa nggak nyaman...” dia langsung melihat ke arahku dan memegang tanganku, yang akhirnya diarahkan ke arah bibirnya “Beib... I’m ok... aku seneng kuq.. trust me beib...” Yanuarpun membuang senyuman ke arahku... “udah sekarang langsung pulang atau gimana?” tanya Yanuar kepadaku mum Miera dan juga Mas Danil.. terlihat jam menunjukkan pukul 21.30 WIB, akupun memutuskan untuk langsung pulang karena mempunyai tanggungan pekerjaan yang harus ku selesaikan untuk besok... “okey Beib... sleep well ya... i lv u much...” dengan memelukku dan mencium keningku dia pun langsung meninggalkan halaman rumahku...

( BERSAMBUNG... PART. 10)

Our Destiny Be Complicated ( 7 )


( Lanjutan dari... Our Destiny Be Complicated 4,5,6)

OUR DESTINY BE COMPLICATED ( 7 )

BAB.7

Terlihat sangat cantik sekali bunda malam ini, memakai gaun putih lengkap dengan tatanan rambut yang simple sangat anggun sekali “Cinta napa sich mandang aku kek gitu...” sangat mempesona dan terlihat manis sekali... “Mum, cantiik...banget malam ini...” pujiku padanya “ kamu terlalu memujiku Cin, oyach kamu juga nggak kalah cantik kuq Cint, gimana kamu jadi di kenalin ma temen baby? tapi denger-denger cowok yang mau di kenalin sama kamu Tajir lho Cin...” tanpa komentar apapun rasanya Mum dah paham apa maksudku...memang aku sangat tidak menyukai pembahasan soal materi, sangat picik sekali menurutku bila suatu hubungan di kaitkan dengan itu semua, aku yakin bila memang ada jalan menuju kebersamaan yang paling aku inginkan adalah kehidupan yang di mulai dari NOL, tidak megandalkan orang tua, intinya kita harus bisa dewasa dan mandiri itu yang buat aku lebih memilih seseorang yang ingin ku jadikan s’o specialku kelak amien...
“Hai kakak2 ku...selamat datang di pesta beby...” sangat meriah sekali nuansa gothic pun mewarnai pesta ini, banyak sekali yang datang, memang aku akui Beby adalah orang yang sangat supel sehingga banyak sekali teman2temannya... “kak... janji Beby masih inget, tar tak kenalin sama dia ya...” bisik Beby padaku, seolah-olah mengingatkan aku pada sosok yang ingin dikenalkannya padaku “bentar ya kak, aku temuin tamu yang datang dulu, kakak enjoy this party yach...” berlalulah Beby, terlihat Mum Miera mulai beredar kesana kemari dengan menggandeng cowok tercintanya...yach yang udah punya cowok, sedang aku hehehe, nevermine...Omg perutku terasa sakit sekali, ntah makan apa tadi sebelum berangkat aku sudah lupa, aku harus tanya toilet pada siapa? Beby sangat sibuk, kenapa tidak coba tanya pada pelayan yang nganterin makanan aja yach, terlihat pelayan memakai pakaian yang sama dengan yang di undang perempuan memakai baju putih dan yang cowok memakai baju hitam hanya bedanya pelayan memakai dasi dan kita bebas... “permisi.. bisa tunjukin dimana toiletnya?” dengan menepuk pelan pundak laki2 tersebut akhirnya diapun menoleh ke arahku OMG... laki2 itu tidak memakai dasi, apa dia bukan pelayan? OMG... lancang sekali aku hikz... “Maaf...???” tanya laki-laki itu, ya ampun aku harus jawab apa? “saya tidak tahu, saya juga lagi ngempet ini” hehehehe sedikit menahan tawaku, akhirnya ketakutanku hilang seketika, takutnya dia tersinggung dengan ulahku tadi, ternyata dia lucu sekali... “ owh...maaf yach...yaudah permisi dulu yach...” akupun segera meninggalkannya “tunggu...nama kamu siapa?” tahannya “aku...Vie... kamu temen baby juga?” tanyaku basa-basi “hellow... kalau aku bukan temen baby trus ngapain coba aku disini?” OMG pertanyaanku sangat konyol ough...dasar udah 2 kali aku sangat malu sekali maaf... “owh...ya ya maaf...” diapun tersenyum kearahku... dudut sekali aku dihadapanya, terlihat pria tinggi besar itu tersenyum ke arahku... “temen kerja Baby?” tanyanya padaku, akupun mengangguk... “anak mana?” dan kitapun terhanyut dengan percakapan kita, ternyata dia masih kenal dengan orang yang paling aku benci di masa laluku...ntahlah tiba-tiba aja ngebahas soal itu aneh... terlihat Handphone milik dia berdering dan dia terlihat sangat serius dengan percakapannya di telpon... “Vie...maaf yach aku pamid dulu...ada urusan penting yang harus aku selesaikan, seneng bisa kenal sama Vie...hope I’ll be see you next time...” dengan meninggalkan senyumnya diapun berlalu menuju pintu keluar...
Acara semakin ramai dengan berbagai macam permainan yang kocak dan unik seunik Beby hehehe... dan tanpa terasa jam sudah semakin larut dan mengharuskan pesta itu berakhir... “kak, maaf yach aku udah berusaha telfon2 ke nomer cowok itu tapi nggak di angkatin...hikz...maaf banget ya kak...janji lain waktu pasti kak... karena Beby percaya dia yang paling cocok dengan kakak...karena Beby sangat kenal itu orang...” dasar Beby belum-belum udah meramal asmaraku “Yaudahlah Beb...gapapa lain kali aja...btw kakak pamid dulu yach dach malem...” terpaksa malam ini aku harus pulang sendiri, karena Mum Miera udah pulang bersama cowoknya, but i’m ok... banyak taxi jadi aku tidak khawatir...
Sangat sepi sekali, tidak biasanya malam sesepi ini... mana taxi belum pada muncul... tamu undanganpun udah banyak yang meninggalkan tempat ini, huft... sabar... bentar lagi juga muncul... terlihat mobil mewah berhenti tepat disebelahku dan turunlah orang yang mengendarai mobil mewah itu dan berlarilah dia kedalam gedung yang barusan di sewa Beby untuk acaranya, terlihat dia keluar dari gedung dengan wajah yang kusut sekali... dan dia akhirnya melihat kearahku OMG... diapun kaget melihatku... “kamu?” sapanya... “hai...” sapaku balik, ternyata dia tak lain dan tak bukan adalah pria yang ku kira pelayan tadi... “koq kamu balik lagi?” tanyaku padanya, dengan sedikit rasa kesal diapun menjelaskan bahwa dia sudah janji dengan seseorang dan ternyata sudah selesai pestanya...kasihan sekali pikirku “kamu kenapa belum pulang?” tanyanya padaku dan akupun juga menceritakan alasanku kenapa belum pulang... “owh yaudah bareng aja yuk, kita searah...” dan terpaksaa sekali aku terima tawarannya karena sudah tidak tau lagi aku harus pulang dengan siapa, hari juga semakin larut dan aku yakin dia pria baik-baik... dan akhirnya kitapun sama-sama pulang...
“Cint... gimana-gimana semalem? Kamu udah tau gimana orangnya? Duch nggak sabaran banget cerita yuk Cint...” baru aja pek kantor dengan cepat Mum Miera menyeret ke arah mejaku “Please dech Mum... biasa aja...”
ucapku setelah meletakkan tas di kursi “ Aduch Kak Vie... sorry bgt yach... kemarin nggak jadi, abisnya dia aku hubungin nggak bisa, maaf yach...” ucap Beby dari belakang Mum Miera “ Lho? Emang semalem nggak jadi?” tanya Mum Miera pada aku dan juga Beby, aku hanya bisa mengerakkan bahuku dan tersenyum ke arahnya “Trus semalem kamu sampai jam berapa Cint? Trus pulang bareng siapa?” tanyanya membuatku semakin malas untuk menjawabnya hehehe kek introgasi siapa gitu, tapi di balik itu semua aku yakin dia sangat khawatir terhaadapku, dan akupunb menceritakan semua dari awal hingga akhirnya aku sampai rumah... “ syukur alhamdullilah klo gitu Cint, Mum khawatir dengan kamu..., tapi kira2 siapa ya cowok itu? Baik banget, ganteng nggak? Cakep nggak, gimana Cint?” huft dasar pikirku tetep aja tanyaya gak sabaran pengen banget cubit mulutnya klo pas lagi kek gitu ...
Emang sich sekilas dipikir cowok yang semalam lumayan, tapi aku sedikit ngerasa minder dengan apa yang dia punya, sedikit berlebihan menurutku, melihat tampilan luar dan juga kendaraan yang di bawah olehnya aku merasa sangat tidak nyaman bila memang kenyataan aku manjadi s’o specialnya, ach udahlah ngapain aku menngkhayal seperti ini, toh aku kira dia juga pasti sudah mempunyai s’o buktinya dia semalam janjian sama seseorang, hanya perasaanku yang sedikit kalut aja kuq tiba-tiba mikirin hal yang tidak semestinya kupikirin...
“Hallo?” segera ku sapa orang yang sedari tadi misscall phoncellku, memang sengaja aku ‘silent’ agar tidak mengganggu aktifitasku di kantor, terlihat nomer yang sama di layar phoncellku “hallo? Siapa ini” aku menyapanya ulang, terdengar tidak begitu jelas ntah sinyal yang buruk atau memang hanphoneku yang rusak? “ya aku disini, hallo...?can u hear me vie...?” terdengar suara putus-putus ntahlah sepertinya sinyalku sangat kuat tapi kenapa terdengar tidak jelas...aku mencoba untuk mendengarnya tapi susah... “hallo...?” dan aku masih bertahan untuk mendengarkannya... “hallo Vie...” untuk detik ini lumayan bisa terdengar namun samar “maaf ini siapa?” sama sekali aku tak mengenal suara ini... “Vie maaf handphone ku kurang bagus di dengar ya? Ech nanti malam ada waktu khan? Atau pulang kerja aku jemput kamu ya?” sepertinya aku mulai mengenal suara itu, ya...itu suara cowok yang malam itu nganterin aku pulang, cowok yanng aku anggap sebagai pelayan... kenapa tiba-tiba dia...???? “maaf aku nggak bisa aku lembur nanti, lain kali aja yach...maaf sebelumnya...” aku menolaknya halus, bukan karena apa, memang aku tidak biasa menerima ajakan orang yang baru aku kenal apalagi untuk keluar malam, namun aku sadar malam itu aku terima tawaran dia untuk ngnterin aku pulang, tapi bukan berarti aku bisa di ajak lagi “Vie, maaf sebelumnya, bukan maksud hati tidak sopan sama kamu, nanti malam aku telfon kamu yach...dan nanti...” tut...tut...tut... suara terputus dari sana, mungkin aja karena memang lagi di luar jangkauan jadi putusnya tiba-tiba...
Sedikit melamun dengan kejadian itu, dan tadi dia telfon, apa yang sebenarnya dia inginkan? Atau hanya sekedar... ntahlah mungkin aku yang terlalu GR atau apa aku juga tidak paham, ku lihat jam dinding kamarku menunjukkan pukul 10 malam, mungkin dia lupa atau ketiduran sehingga tidak dapat menepati janjinya, apalagi tadi aku tidak sempat mengucap ‘iya’ atau ‘tidak’ kepadanya karena keburu putus telfonnya... aku mencoba untuk merebahkan badan yang sedari tadi sangat payah dan lelah, untung besok hari libur sehingga aku dapat beristirahat... tiba-tiba getaran yang berasal dari phonecellku pun bergetar tanda panggilan atau sms masuk, namun getaran itu sangat lama sehingga bisa di simpulkan bahwa itu telfon masuk, segera ku lihat layar phoncellku ternyata memang dia tepat janji... “hallo...” sapaku dan disanapun menjawab, namun aneh bukan siang tadi aja yang kurasakan nada putus2, kali ini juga aku mendengar itu, tapi aku segera sadar bahwa dia juga pernah bilang bahwa phoncellnya bermasalah... “suaraku jelas nggak Vie?” tetap ku berkata ‘tidak’ karena memang sangat tidak bisa terdengar jelas menyiksa telingaku sekali “Vie...bisa tunggu bentar nggak? Aku mau pinjem HP di counter temenku, bentar aja...tempatnya nggak jauh koq di depan rumahku okey...” aneh pikirku, malam itu dia sangat menunjukkan bahwa dia adalah orang kaya , terlihat dari mobil mewah yang di bawanya, ach tapi dari sekian itu semua, aku sudah terlanjur menilainya dalam hati dia sangat sederhana sekali kalau memang benar dia orang berada sangat terus terang dan tidak malu mengakui apa yang ada, pribadi dia yang sangat jujur dan sangat merendah, boleh dalam penampilan luar aku sedikit ilfil namun ternyata dalam ucapan dia barusan, dia sangat tidak malu mengakui keadaan yang sebenarnya, nilai plus buat dia dariku, jarang aku menemui cowok sejujur itu...dan akhirnya aku menunggunya untuk menelfonku lagi...
Mengingat kejadian semalam memang sangat aneh, kuq bisa kita telfonan ampe pagi, akhirnya aku bangun siang banget, tapi untung hari ini libur, jadi aku tidak keburu untuk ke kantor, dalam hati sangat tidak percaya aku bisa ngobrol panjang sama dia ‘Yanuar’ yach itulah nama orang yang semalam membuat hariku tidak bisa pulas tidur, namun ada apa di balik itu semua? Aku tidak bisa menilai sekarang biarlah waktu yang menjawab rahasia ini semua, memang tidak disangka masa lalunya hampir sama denganku, mengenal satu orang yang sangat kita benci dan berpengaruh buruk di hari kedepannya, akankah semua itu hanya kebetulan saja atau rekayasa, aku sungguh tidak mengerti, yang jelas dia sangat baik jujur dan juga sangat rendah hati wlopun disela-selanya ada sedikit kesombongan, namun wajar sifat itu di miliki orang seperti Yanuar, karena yang disombongkan memang ada tidak omong kosong, namun kita dapat menilai kenapa dan mengapa dia berlaku seperti itu, bukan untuk dinilai sesaat... nanti malam dia berencana untuk mengajakku makan malam ntah aku mau atau tidak belum aku putuskan, tapi aku janji akan kasih kabar lewat telfon...
Apakah ini karunia yang diberikan Tuhan padaku setelah aku berani mengadopsi anak? Sangat luar biasa sekali, aku percaya Tuhan kasih aku yang terbaik, dan aku akan menjalani itu semua dengan jiwq yang ikhlas... ingin sekali menjenguk Satria di panti, entah kenapa aku sangat kangen sama dia, atau aku ajak Yanuar kesana sekalian aku kenalin sama dia? Semalam aku bercerita panjang lebar mengenai Satria juga, dan sepertinya dia sangat tertarik ingin mengetahui sosok Satria, dan aku dapat menilai dia sangat menyayangi anak kecil aku sangat beruntung mengenal Yanuar terlebih kalo aku mempunyai sosok suami seperti dia, ntahlah hanya keinginan sesaat dan aku nggak mungkin bermimpi akan hal ini, maafkan aku Yanuar diam-diam aku telah mengagumi kepribadianmu...
Ingin sekali mengenalnya lebih dekat, walaupun hati ingin sekali melupakan Ezy, cowok yang sangat aku kagumi karena kedewasaannya, namun apa, dia telah mengecewakanku... mungkin memang ini saatnya aku menepis bayangan Ezy dan membuka lembaran baruku, ntahlah singkat perkenalanku dengan Yanuar namun sepertinya aku suddah sangat mengenalnya dan aku merasa nyaman bila sedang berbicara dengan dia...
“Vie, kita mau kemana
? jadi kita makan malam? ” tanya Yanuar padaku disela perjalanan “Yan, kita ke panti yuk, kamu mau nggak? Sekalian aku mau mengenalkan kamu sama Satria baby ku...” walaupun Satria bukan anakku namun aku sudah menganggap anakku sendiri, ntah bagaimana penilaian orang lain aku tidak mau tahu, klopun ada seseorang yang menyukai dan mencintaiku, syarat utamaku adalah dia harus bisa terima Satria, karena Satria sudah menjadi bagian hidupku...aku sangat menyayanginya... “emang dia belum istirahat Vie...? kasihan Satria nanti klo musti bangun hanya gara-gara kita kesana...” emang sich bener kata dia, tapi kangen banget sama dia, tapi kali ini emang Yanuar bener jam sudah menunjukkan jam 9 malam, maybe Satria sudah tidur, dan akhirnya kita menuju ke salah satu resto yang deket dengan pantai, wow pemandangan yang sangat indah... “kamu suka Vie dengan tempat ini?” ya Tuhan romantis sekali pikirku, apa maksud dari ini smua? “Vie, aku mau ini jadi tempat kita berdua kalo kita ketemu, kamu mau khan?” ya Tuhan apa pria ini menyukaiku...? kenapa tiba-tiba dia bicara seperti itu? Apa aku yang terlalu GR atau apa? Aku hanya bisa tersenyum melihat ke arahnya, melihat hidungnya yang sedikit seperti pinokio dan pipinya yang chubby membuatku selalu tersenyum ke arahnya... “Vie kamu makan apa? Minum?” aku tidak tahu kenapa perasaanku menjadi aneh, apa yang terjadi, apa hanya dengan pembicaraan yang sampai pagi itu buat kita lebih mengenal? Sangat singkat dan aneh... “ Salad aja... sama hot capucino” akupun meyebutkan makanan yang aku pesan... akhirnya kita banyak tukar pikiran lagi tentang berbagai kehidupan kita masing-masing, sangat menarik sekali kisah kehidupannya, yang diwarnai dengan kisah asmaranya yang sangat tragis, dan sampai detik ini dia belum bisa melupakannya, memang semua itu butuh proses, semoga aja dia bisa jalanin dengan keikhlsan, terlihat memang sedikit keras orangnya dalam pembahasan soal mantan kekasihnya dan juga dengan berbagai kasus yang ada sepertinya dia sangat emosi sekali, begitu pria ini sangat mencintai kekasihnya pikirku, dan begitu berat dan sangat terpukul sekali dia menerima kenyataan bahwa kekasih yang dia sangat cintai mengkhianatinya, dan yang lebih menyakitkannya adalah kekasihnya main belakang dengan sahatnya sendiri, ya Tuhan kasihan sekali melihat dan mendengar cerita Yanuar, dia pria yang sangat baik... “Vie...kamu suka banget makan salad, coba dech di campur ma kentang ini...” dengan menunjuk kentang disebelah stick beef nya dan tanpa sadar aku menerima suapannya... dengan senyumannya aku bisa mengartikan cara pandangan dia terhadapku, dan juga berbagai macam cerita yang dia ceritakan padaku, aku yakin tipe-tipe orang seperti itu tidak mudah untuk bercerita terhadap orng lain kecuali dia merasa nyaman denngan orang tersebut... “Ya2n suka ma kentang ya? Pantesan badannya mirip ma kentang hehehe...” aku mencoba untuk barcanda biar suasana semakin akrab... “ nah Vie sendiri liat yang di makan duluan tomatnya daripada sayur yang lain khan... makanya pipinya kek tomat tuch...” balik menggodaku, dasar pikirku... “ dasar kentang!” akupun mencibirnya “dasar Tomat!” dia balik mencibirku dengan sedikit wajah yang lucu...


Mengingat kejadian semalam memang sangat lucu sekali, hangat dan tidak kusangka sama sekali, aku bisa sedikit merasakan kelegaan dalam hati...tersenyum-senyumku sendiri “hey...napa kamu Cint...lagi seneng yach...” tegur Mum Miera padaku “Mum, aku lagi seneng banget, tapi yang jelas aku masih belum bisa cerita” sekali lagi aku tersenyum dengan membuka SMS yang barusan masuk ke handphoneku “oke dech kalau gitu Mum nggak ganggu, ech tar siang jadi jenguk Satria khan? Jangan lupa ya...” terdiam ku seketika OMG iya nanti aku ada janji sama Yanuar...gimana nech...apa aku ajak sekalian? Atau gimana yach... atau dia aku suruh nyusul kesana aja? Ach bingung gimana ini...
Akhirnya Yanuar ngasih kabar bahwa hari ini dia tidak bisa ikut karena dia harus ngurusin bisnis keluarganya yang ada di luar kota, syukur dech jadi aku tidak susah menyusun rencana dan alasan... dan akhirnya kita berdua aku Dan Mum Miera siang ini menuju ke panti untuk menjenguk Satria, pasti Satria sangat senang melihat kita berdua dengan membawa oleh-oleh untuknya...
Seharian ku habiskan waktu bersama Satria dan Mum Miera jalan-jalan ke Mall dan makan semua yang kami ingin makan serta membeli baju yang di sukai oleh Satria, main games dia paling suka dengan mobil-mobilan, rasanya sangat bahagia sekali, kita sangat menikmati menjadi orang tua asuh Satria, dan Satria ataupun anak-anak yang lainnya yang ada di panti berhak memiliki kebahagiaan yang juga dimiliki oleh Satria sekarang...
Lelah memang tadi siang, namun kebahagiaan itu memupus semua kelelahan kami...akhirnya kurebahkan badanku di tempat tidur, ingin sekali cepat-cepat tidur agar besok merasa segar, tiba-tiba terdengar HP ku berbunyi dalam tas, kulihat layar seketika ternyata Yanuar “ya Hallo?” sapaku “Vie, udah bo2 belum? Gimana tadi jenguk Satria? maaf yach tadi aku nggak bisa ikut, nyesel banget, tapi aku janji lain kali pasti...” akupun menceritakan semua yang terjadi hari ini bersama Satria dan Yanuar mendengarkannya dengan rasa yang menunjukkan penasaran terhadap Satria...

(BERSAMBUNG... PART. 8)

Wednesday, May 05, 2010

Our Destiny Be Complicated ( 4,5,6 )


(Lanjutan dari... Our Destiny Be Complicated 1,2,3)

OUR DESTINY BE COMPLICATED (4,5,6)

BAB.4

Tetap dia yang jadi pikiranku yang utama saat ini yaitu Ezy ku, aku kangen banget sama dia pengen banget ketemu sama dia, walaupun baru tadi siang aku melepaskan kepergiannya untuk kembali ke kota asalnya, namun aku sudah tidak sabar menunggu agar bisa ketemu sama dia  kenapa dia belum kasih kabar? Ada apa dengan dia? Apa dia masih sibuk kangen2an sama keluarga besarnya? Atau dia masih capek? Aku sangat khawatir sama dia…http://www.blogger.com/img/blank.gif

Sudah beberapa hari Ezy tetap belum mengabariku, kemana dia handphone nya juga nggak aktif, kenapa aku jadi posesif gini…apakah wajar rasa ini Tuhan…tiba-tiba handphoneku bunyi aku harap itu dari Zie… “hallo Ze?” sautku tidak sabaran karena aku sangat ingin tahu kabar dia “Ze…?Ze siapa Vie?” OMG… ternyata bang Oby disana, aku langsung terdiam nggak tahu harus berkata apa.. “ Vie…aku jemput kamu ya? Aku udah ada di depan rumah kamu, kamu ganti baju ikut aku!” tanpa menunggu jawabanku bang Oby langsung menutup telfonnya…

Angin malam berhembus menyapu wajahku, di dapan mobil bang Oby, tepatnya ada di atas bukit yang tidak terlalu tinggi, namun pemandangan kota masih bisa terlihat dan mempesona bathin semua yang melihatnya… “Vie…” bang Oby mencoba untuk membuka kalimatnya, namun aku hanya terdiam dan pikiranku sedikit bisa menebak hal apa yang mau di bicarakannya, pasti berhubungan dengan Ezy…ntahlah tiba-tiba aku menangis di pundak bang Oby tanpa sadar tengisku semakin kencang… “udah Vie…aku tahu perasaanmu…” sepertinya bang Oby tahu banyak tentangku dan juga tentang Ezy… jadi tidak perlu menceritakan lagi padanya karena dia cepat sekali memahami seseorang…apalagi seorang sahabat dia sendiri… “Vie…boleh abang tanya?” akupun mengangguk… “tanya aja bang…”~ “Vie Cinta sama bang Ezy?” aku mengangguk dan lagi-lagi ku tak peduli lagi penilaian terhadapku “aku memang pengkhianat persabatan kita bang…Vie akui Vie salah…im so sorry…”~ “ Vie…abang nggak mau tanya alasan dan kenapa kamu bisa suka sama dia, tapi abang udah terlanjur tahu masalah kamu, memang abang nggak mau tau urusan orang lain tapi perlu kamu tahu Vie, abang paling nggak tega liat sahabat abang sedih terus…” aku tetap terdiam dan terdiam, sepertinya bang Oby sangat paham tentangku, tidak biasanya nada suaranya lantang namun kali ini dia lebih halus dan tenang menghadapiku… “ Vie, hidup harus jalan, live must go on…abang nggak mau kamu punya harapan kosong…” im speachlezz bout it... “ di jalanin alurnya, tapi satu hal dengan santai, biarlah semuanya nggak tahu dan kamu nggak perlu cerita percaya sama abang bila memang ada jalan, kamu pasti bisa…berjuang ya Vie…abang sayang sama Vierent, abang nggak mau liat kesedihan di raut muka Vie lagi okey...aku menganguk pelan sambil mengusap pipiku yang basah...



Sejak saat itu bersama bang Oby, aku sedikit bisa tegar menghadapi semuanya, terutama menghadapi Ezy yang kurang jelas keadaanya kini dia gimana dan akupun tak tahu lagi harus menghubungi siapa, semua media yang dapat menghubungkanku dengannya sudah terputus, ntahlah aku sangat khawatir namun kini ku sedikit bisa tenang karena bang Oby sudah mengetahui apa yang terjadi, kumerasakan tak menanggung ini sendiri, dan dia selalu mengingatkanku di saat aku mulai menyendiri kadang melamun dan sebagainya yang memang tidak bisa dipungkiri bahwa tidak gampang bisa melupakan orang yang sudah mengisi separuh otak kita dengan orang yang sangat kita specialkan...





BABQ5

Tidak terasa genap enam tahun sudah aku berpisah dengan sahabat-sahabatku, waktu begitu singkat sekali, kini semua sudah kembali ke kota masing-masing, Chipun demikian dia ikut merantau bersama kakaknya yang tinggal di Aceh, bang Oby dia mengambil ilmu Arsitek di kota asalnya, yang memang aku akui dia memang jago soal itu..., Hafzil dia sudah kerja dan hidup mandiri tanpa ada bang Oby sepupunya lagi , Fachrezy...ntahlah dia sudah tidak ada kabar, aku sudah sangat tidak mengetahui apa yang dilakukannya sekarang, semoga saja dia baik-baik saja amien..., dan aku sendiri sudah bekerja di salah satu perusahaan Vallbury, dan aku sangat bersyukur sekali atas karunia ini...walaupun tidak ada satupun yang mengisi di relung hati namun aku yakin semua sahabat2ku meskipun jauh namun mereka selalu ada... 
“Cin, makan yuk...” salah seorang rekan kerja menawariku namanya Miera, dia suda biasa memanggilku dengan sebutan ‘CINTA’, usianya selisih beberapa tahun dari usiaku, dia sangat dewasa sekali sehingga aku lebih suka memanggilya dengan sebutan ‘MOM/MUM’ karena dia sangat luwes sekali memperlakukanku, ku akui dia sangat sayang banget sama aku, begitupun aku...  “ hari ini kita maem apa mum?” “hari ini mum bawa bekal lebih nich Cin...kita maem bereng2 yuk...” ajaknya pelan padaku, akhirnya kita makan bekal Mum Miera sama2, kebiasaan Mum emang kek gitu makanya aku sangat mengaguminya dia sangat perhatian sekali terhadapku ataupun dengan teman yang lainnya, dia sangat mandiri dari kecil, aku salut sekali terhadapnya, dia sangat cocok banget jadi Mamiku hehehe...Love u Mum Miera ku sayang... “Cin, tar kita jalan2 yuk, Mum mau cari something nech buat cowok Mum...” dengan melahap sisa nugget dia sangat lucu, mulutnya sangat mungil hidungnya kecil mancung, yeah...memang ku akui dia sangat cantik sekali nggak jauh beda sama gadis yang ada di Arab atau India  nggak heran banyak cowok yang mendekatinya, namun sayang Mum ku orangnya sangat setia sehingga tidak ada sela sedikitpun buat cowok yang ingin mendekatinya...pertahankan itu Mum ku... 
“Ech Cin Cin...” sambil sedikit menepuk pundakku dari samping Mum berkata dengan lirih sepertinya ada yang ingin di sampaikannya padaku namun tidak ingin ada orang yang tahu tentang ini, ntahlah apa yang ingin di sampaikannya , sembari aku sangat sibuk memilih barang yang sangat menarik perhatianku sajak pertama kali masuk di salah satu counter yang ada di mall ini, kemudia ku menoleh Mum dengan pandangan tanda tanya dengan sedikit tersenyum ke arahnya “ Cin kamu perhatikan Cowok itu..” dengan menunjuk ke arah 3 orang Cowok yang juga sedang sibuk dengan apa yang di perhatikannya “ memangnya ada apa Mum...? katanya Mum udah nggak mau tahu tentang cowok kalo tidak cowok Mum, tapi kuq sekarang genit hayow ada apa??? Mau berpaling yaaaa..?” sedikit dengan nada menggoda Mum diapun langsung melotot ke arahku “ Enak aja kamu Cin, nggak lah... maksut Mum khan nggak seperti itu Cinta, dia cakep banget Cinta, dia cocok banget sama kamu...” haiz....gantian aku sekarang yang melotot ke arah dia “ waduw Mum...bisa aja dech.. nggak ach itu mah selera temen kita si Beby sukanya khan Arab2 kayak gitu, nggak ach aku nggak suka! Lagian Mum tahu ndiri khan aku paling illpil ma yang namanya Arab...hellow Tolong dech...just enough Mum...” pintaku “Hahahahaha....lucu kamu Cinta...kamu illpil ma orang Arab yach...Hahahahaha lha depan kamu nuch siapa Cinta kalo buka Arab...” dengan menunjuk dirinya sendiri Mum Miera tetap ketawa kali ini ketawanya tambah keras sehingga semua orang yang ada di toko yang kita datengi menoleh ke arah kita, tek terkecuali dengan ke tiga cowok yang di maksud Mum Miera tadi ‘Duch’ pikirku dengan wajah sedikit pucat karena aku sangat yankin cowok arab tadi mendengan dengan jelas pembicaraan kita, aku sangat takut sekali mukanya sedikit sangat dan sedikit mafia T_T ‘ maaf Om...’ pikirku sejenak dalam bathin.. ntahlah dia muda atau tua nggak penting yang keliatan hanya mkanya sangat sangar hikz... tanpa kompromi lagi aku segera mengandeng keluar tangan Mum agar bisa lolos dari semua... sesampai di Foodcourt Mum Miera tetep ketawa dengan kejadian tadi ckckck “ udah dung Mum...setengah mati aku takut banget ma wajah sangarnya tadi sumpah ikz...” mohonku “ tenang Cin emang kebanyakan orang yang punya wajah kayak gitu keliatannya aja seperti itu, tapi Mum yakin dia sosok yang baik qiqiqiqi...” mulai dech jadi peramal... “ ya...semoga aja kita nggak bakal ketemu ma orang itu lagi Mum, bener2 malu bukan main, dia pasti dengar tadi...”
“HAHAHAHAHA......” tawa Beby bukan kepalang setelah mendengar cerita Mum soal kejadian yang menimpa kita kemarin... “ Mbak Vierent emang takut itu bukannya illpil ma Arab hahahahaha...” udah dech ketemu Beby udah topicnya sama aja dasar Arabian dari Solo huft... “ Ech...mbak2 minggu depan Ultah Beby pada dateng ya... tik tak kenalin ma Andrew cowok Beby yang juga Arab mbak tapi yang satu ini dia beda dijamin pilihan Beby yang paling TOP hahaha, Tak jamin juga di pestaku ntar banyak orang sangarnya Hahahahhaha mbak Vie boleh milih satu ntar atau lima dech hehehehe...” dasar pikirku, orang sangar maksudnya disini orang Arab hehehe..., tapi aku seneng banget guyonan Beby sangat natural, siapapun yang mendengarnya di jamin ngakak dot com dan nggak ada acara tersinggung itu intinya, Love u Beby... dengan adanya kamu disini kantor ini serasa sangat berwarna...apalagi kalau sudah ada si Dini sahabat Beby yang nggak kalah konyolnya sama dia jadi gila lama2 ngumpul bareng mereka, namun di bawa enak aja biar nggak stres mikirin problem kerja ect...
Memang suaqsana kantor sangat nyaman, membuat ku lupa akan semua masalah yang ada pada diriku, tapi tetep aja selepas pulang dari kantor pikiran itu tetap menghantui hari-hariku, tapi aku tidak menyalahkan keadaan, inilah takdir dari Tuhan yang harus ku jalani, semoga apa yang menjadi kehendaknya membuatku semakin dewasa dalam menghadapi hari2ku...amien...
Ntahlah malam ini aku jadi ingin sedikit flasback akan suatu pengorbanan seorang teman aku sewaktu aku masih tinggal di Surabaya dan harus menuntut ilmu disana, namanya Sasa, dia rela meninggalkan cowoknya demi kebahagiaan si cowok, karena Sasa sangat yakin bahwa cowok itu tidak akan pernah mendapatkan kebahagiaan darinya, Sasa dia rela di usir dari rumah karena dia telah hamil, namun Sasa tidak mau hidup dengan cowoknya, karena Sasa sangat yakin juga cowok itu tidak begitu mencintainya. Memang sekilas dipikir sangatlah bodoh, namun dia sangat tulus dan ikhlas demi kebahagiaan cowoknya dia rela sengsara... ntahlah kini dia dimana, wish you all the best my friend...mzu...
Dengan bercermin masalah itu, aku sangat bersyukur sekali karena aku lebih beruntung di banding temen aku, aku sangat yakin Tuhan punya rencana lain di balik ini semua untukku, Sasa ataupun yang lainnya...
Malam semakin larut dan menjalang pagi, namun mataku tidak merasa berat, hanya saja aku harus memaksakannya untuk staminaku, dengan sedikit lantunan music di sebelahku, aku merasakan nyaman dan menghantarku terlelap menuju mimpi indahku...nite...
“ Cint, ada undangan dari Beby...” sapa Mum Miera pagi-pagi sewaktu ku tiba di kantor dengan menunjuk ke arah meja kerjaku, aku sudah bisa menebak mungkin itu undangan ULTAH Beby yang kapan hari sudah di bahasnya. Setelah ku buka dan ku baca Undangan itu ternyata dugaanku sama sekali tidak meleset, undangannya sangat menarik sekali dan disitu diwajibkan untuk memakai dresscode, yang cowok harus memakai dresscode warna hitam dan cewek warna putih, dasar Gothic pikirku, tapi memang sangat menarik, membuatku penasaran dan membayangkan suasana pestanya nanti dengan sedikit menghayal akan sebuah dresscode, tapi apa aku punya ya baju pesta warna putih? Ach ada-ada saja si Beby ngerjain orang bener hmmm.... tapi kreatif, aku sangat suka dengan idenya... “ Cint, kira-kira kamu dateng nggak Cint...?” sedikit mengangkat bahu tanda masih bimbang “ Hi..hi kakak2ku yang cantik-cantik kudu datang! Harus dan wajib! Datang pokoknya yach...mbak Miera juga bisa bawa cowoknya, khusus buat mbak Vierent, aku udah merecomendasikan mbak Vie pada temen2 Ontaku hehehehhe...jadi wajib datang yach mbak..dijamin tidak mengecewakan...” dengan sedikit genis dia meninggalkan ciuman nakal pada kita berdua, aku dan Mum Miera hanya bisa melihat Beby yang sedikit manja namun tegas itu dengan senyuman ckckckckck... “ Nanti kita ke butik Mum, cari dresscode, aku ragu dengan koleksi gaun pestaku, kayaknya koleksi yang warna putih udah lambreta banget...”
Diperjalanan kebutik di tengah jalan sekilas sepertinya aku melihat sosok di depan toko bunga yang aku sangat kenal sekali dengan wajah itu, dengan tiba2 rem kuinjak mendadak tanpa peduli disebelahku ada Mum Miera yang dengan santai mendengarkan music... “ OMG...CINTA....ADA APA INI? YA AMPUN CINT....” aku tak memperdulikan protes Mum dan ku langsung turun dari mobil dan berlari ke arah orang yang ku maksud “ baang....” ku panggil orang itu, kemudian diapun menoleh kearahku, akupun tanpa ragu-ragu akupun memeluk orang itu, serasa kangen yang selama ini menumpuk hilang seketika dan akupun sedikit menitikkan air mataku, namun sedikit aneh disini dia sangat dingin sekali, apakah aku salah orang? Tidak, aku yakin, aku sangat yakin... “Vierent?” sapa lirih seorang perempuan yang ada di belakangku, dan akupun melepas pelan pelukanku terhadap badan yang tegap itu “ kak Asti...?” balasku kepada sosok perempuan yang ku ketahui dia adalah kakak kelasku sewaktu SMA yang juga dia sebagai sekretaris OSIS pada masanya “ Kak Asti kuq ada disini...?” tanyaku sedikit curiga “ iya Vie...aku lagi pesen bunga buat acara pertunanganku minggu depan datang yach...” dengan senyuman dia sangat bangga menyampaikan berita itu padaku “ oyach..? wah cowok itu sangat beruntung sekali...anak mana, aku pasti datang...” ucapku dengan menyalaminya “ itu yang ada di belakangmu, itu calonku...” serasa di sambar petir sedikit tidak percaya dan akupun membalikkan badanku ke pria itu dengan wajah yang penuh kecewa bercampur dengan hati yang kalut, ntah harus mengucap apa... “ selamat yach...” just it yang bisa ku sampaikan pada sosok yang selama ini ku kagumi dan yang paling ku rindukan kehadirannya...dengan muka yang membisu pula cowok itu lalu mengangguk ke arahku... “ i have to go right now...maaf yach one againt...congrats yach buat kalian...bye...” akupun berlalu menuju mobil yang di dalamnya telah menunggu kehadiranku “ emang siapa tadi Cinta?” tanya Mum padaku, tanpa menjawab akupun melajukan mobilku dengan kencang, sesekali Mum Miera berteriak ketakutan, sampai di pertigaan jalan yang sepi aku menghentikan mobil, swerasa tak kuasa menahan semuanya, akupun menangis sejadi-jadinya di atas setir yang tak ku pedulikan bunyi klakson terus berbunyi karena kepencet oleh kepalaku sendiri... sepertinya Mum Miera sedikit bisa memahamiku tanpa bertanya lagi padaku, yang kemudian dia menepuk pundakku dengan halus... “ udah ikhlas yach sayang... semua ada hikmah di balik ini semua, yakinlah bahwa Tuhan tidak tidur key...”
Rasanya sungguh tidak bisa di percaya sama sekali, kenapa ini semua terjadi...mana semua janji yang udah di ucapkan? Apakah semua hanya semu? Kenapa semua itu penuh dengan kebohongan...? kenapa-kenapa... “ kak...ada telepon...” dari balik pintu terdengar suara adikku memanggil, sejenak ku tertegun, tumben ada telepon lewat telepon rumah? Akupun melihat Hp ku dan ternyata lowbat...akupun bergegas keluar untuk menerimanya... “hallo...?” sapaku “Vie, ini abang...” tanpa menyebutkan namanya aku sudah bisa menebaknya disana terdengar suara yang tidak asing bagiku “ bang Oby? Tumben bang?” tanyaku karena sudah sebulan mungkin tidak mengabariku sama sekali “ Vie, abang Cuma mau kasih tau sama kamu, jangan terlalu di pikirkan ya” sepertinya bang Oby tahu masalahku ach ntahlah dia tahu dari siapa yang jelas memang bang Oby cepat sekali tanggap dengan semua masalah-masalah yang menginggapiku “ tenang aja bang, aku nggak seberapa mikirin kuq, aku yakin semua ini adalah perjalanan yang harus aku jalani, dengan begitu aku sudah terbiasa melewati terjalnya kehidupan” cobaku tegar menimpali nasihat bang Oby... “ bagus kalau begitu, Vie...perlu kamu tahu kamu terlalu baik buat dia key...” selalunya dia berkata yang bisa buatku fight lagi... yeah biarkan Ezy dengan dunianya bersama calon istrinya, dan aku, aku harus tetap melihat kedepan dan tak perlu menoleh kebelakang lagi, karena itu hanya buatku semakin terpuruk.
“Pagi Duniaaaaaaa...!!!” Sapaku pagi ini di kantor, terlihat mereka antusias menjawab sapaku, namun satu orang yang melihatku dengan tatapan bengong, siapa lagi kalau bukan Mum Miera yang jelas-jelas mengetahuiku seperti apa aku kemarin, namun ku tak menjelaskan apapun kepada Mum kenapa aku sudah kembalui ceria diapun tersenyum lega ke arahku dan ku membalas senyumanku dengan senyum yang paling manis di pagi ini 
Memang di katakan cukup drastis kepulihanku dari masalah yang kemarin, namun ku pikir untuk apa semua itu di pikir terus menerus, biarlah dia hidup dengan kebahagiaannya, ku disini hanya bisa berdoa atas semua keputusannya...





BABQ 6
“Cin, tiba-tiba kuq aku pengen banget adopsi anak ya?” sedikit kaget mendengar Mum Miera bilang hal itu di sela2 ku mengerjakan materi presentasi siang nanti “ha? Kenapa mum?” tanyaku penasaran “iya tiba2 aku pengen banget ngerawat baby gitu cint...” “mum ada-ada aja ikz..” sembari ku melanjutkan pekerjaanku... “tapi ide yang bagus tuch mum aku setuju tapi ntar kalau kita sibuk kerja siapa yang rawat?” sedikit memikirkan kata-kataku mum langsung terdiam... “cint...gimana kalau kita adopsi sama-sama?” “ha?!” kagetku “kita? aku juga mum?” mencoba meyakinkan usulan mum... dan diapun mengangguk... “nggak salah nich?aku nggak jago buat rawat bby mum,,, tapi usul yang bagus sich coba dech ntar aku pikirin lagi key...” mum miera langsung sumringah mendengar jawabanku meskipun jawaban itu belum 100% aku setuju.
Sampai dirumah aku memikirkan apa iya mantab aku mengadopsi anak? Bilamana anak itu di ambil di panti asuhan berarti anak itu tanpa status yang jelas dan apakah harus yang masih bayi? Ach sungguh buatku berpikir keras, namun memang ide itu aku sangat suka, mengingat aku sudah cukup dewasa, belum juga menemukan pasangan yang serius dan nggak mungkin aku menunggu Ezy yang jelas-jelas dia telah mengkhianatiku dengan orang yang aku kenal,,,huft...yasudahlah aku ikhlas menerima itu semua dan aku sangat yakin Tuhan menunjukkan itu semua karena Tuhan tahu yang terbaik untukku. Ngomongin dan mikirin tentang adopsi tiba-tiba aku teringat dengan Sari teman SMA ku yang telah di hamili pacar yang tidak bertanggung jawabnya itu, ach apa nggak sebaiknya aku mencari informasi tantang anak itu, ach alangkah sebaiknya aku mengadopsi anak itu supaya Sari tidak terbebani dengan semua itu dan dia bisa menggapai cita-citanya yang tertunda? Besok aku akan cari tahu...
Keesokan harinya terlihat mum Miera sudah duduk manis di sebelah mejaku untuk menagih jawaban atas pertanyaannya tadi, terlihat mum senyum-senyum sendiri “ Aku udah tahu mum pasti sudah tidak sabar dengan jawaban aku khan soal adopsi anak itu?” tanyaku sudah bisa menebak, dan diapun tersenyum “ iya dunk...gimana-gimana?” aku membalas tersenyum padanya “seep, aku setuju dan aku sudah menemukan siapa yang harus kita adopsi” terlihat mum terbelalak sepertinya dia tidak percaya dengan keputusanku yang plus-plus dengan siapa yang kita adopsi, dan akupun telah menjelaskan sama dia bahwa anak yang kita adopsi adalah tak lain bukan anak dari teman ku Sari, anaknya baru umur 2 tahun dan anaknya di titipin ke pati asuhan karena orang tuanya tidak mau menerima kehadirannya beserta babynya dan aku telah menceritakan sebab-sebabnya ke mum Miera “Trus Cint sekarang Sari dimana? Nama bby nya siapa?cewek/cowok?” tanyanya penasaran “Sari dia bekerja jadi TKI, tapi dia rajin mengontrol by phone ke pantinya, anaknya cowok namanya Xelo, aku udah tlp Sari, dan dia sangat setuju bila kita mengadopsi anaknya, dia sangat berterima kasih sekali, tapi disini sepertinya kita jangan begitu terikat dengan peraturan kita sendiri ya Mum, aku kasihan sama dia, ya kita anggap ini pembelajaran atau apalah, aku nggak tega kalau misal suatu hari dia minta kembali anaknya gimana?” Mum pun tersenyum tanda setuju dengan ucapanku, emang kita sama-sama nggak tegaan orangnya... “yaudah Cint besok kita ke panti dulu sebelum ke butik ambil Baju buat ke pesta Beby ya” aku mengangguk dan tersenyum padanya.
Rasa deg-degan kali ini tidak hanya dimiliki olehku namun juga mum Miera, wajar pengen lihat anak yang mau kita adopsi bareng-bareng dalam perjalanan terlihat kita sangat gugup dan lebih banyak berdiam diri, ntahlah khayalan apa yang menghinggap pikiran Mum, terlihat Mum Miera senyum-senyum sendiri, biarlah dia dengan khayalan termanisnya... “Cint...” aku menoleh ke arahnya sembari mengemudikan mobil “ Semoga aja anaknya nggak bandel yach” khawatirnya dan akupun tersenyum ke arahku...
“ Akhirnya...kita udah nyampe bun...turun yuk...” ajakku, namun kali ini mum keliatannya enggan untuk turun kenapa juga, myb masih gugup...akhirnya tidak berselang lama Mum pun turun dari mobil, melihat bangunan panti yang tidak seberapa besar, terlihat beberapa anak bermain di halaman depan dan samping, terlihat wajah-wajah yang polos tanpa beban pikiran, namun ntahlah semakin besar apa kepolosan itu bisa berubah dengan pikiran kesepian tanpa keluarga? Hikz...sedih melihat pemandangan seperti itu, namun semua yang aku pikirkan tidak selamanya benar, mereka bahagia sangat bahagia sekali, mencoba untuk memutar pikiranku sendiri agar tidak terlarut dengan suasana dan pemandangan itu semua.
“Sebentar saya panggilkan anaknya...” sekian lama kita berbincang dengan seorang ibu paruh baya yang mengaku sebagai ketua yayasan itupun menjeput anak yang ingin kita adopsi.. memang ada sedikit rasa deg-degan namun kali ini aku yakin anaknya tidak bandel, kerena Sari telah menggambarkan ciri anaknya waktu itu padaku...
How so sweet i think...begitu manis dan sedikit pemalu, sepertinya dia tidak begitu menyukai keramaian yang membuat dia tidak nyaman, terlihat dia sembunyi di belakang ibu panti itu dengan menggigit jarinya, lucu sekali, terlihat Mum Miera sedikit membujuknya agar mau di peluk dan di ajak ngobrol, sedikit demi sedikit rayuan maut yang di keluarkan Mum Miera akhirnya berhasil juga, anak yang diketahui bernama Satria itupun mau melepaskan pelukan dari Ibu panti tersebut menuju ke Mum Miera, terlihat sangat manis sekali pemandangan itu, pemandangan yang sangat mengharukan, seperti Bunda yang lama sekali tidak bertemu dengan anaknya, dan sebaliknya, memang Satria sangat mengharapkan kehadiran sang Bunda lebih-lebih kehadiran sang Ayah...ach sangat mengharukan i think ... sedikit-sedikit ku menarik nafas panjang... melihat seperti itu rasanya ingin sekali membawa anak itu pulang kerumah...namun sayang kesepakatan kami untuk mengadopsi anak itu hanya melewati panti itu, kami tidak membawanya pulang, karena alasan kesibukan kita masing-masing, kita hanya mengirim sesuatu yang di butuhkan Satria dan sesekali mengajaknya keluar, namun lepas dari itu semua kami sangat menyayanginya...
Terlihat sangat berat Mum Miera melepas perpisahan itu, namun kita harus segera pulang karena hari sudah mulai gelap, besok Mum Miera bakal kesini untuk menjenguknya lagi dan sepertinya kita sangat terhipnotis sekali terhadap anak itu, memang sangat manis sekali, akupun sangat menyukai anak itu...

(BERSAMBUNG... PART 7)

Our Destiny Be Complicated ( 2-3 )



(Lanjuitan dari...)

OUR DESTINY BE COMPLICATED (1)

BAB.2

Pagi yang sangat cerah, melihat ruangan yang sangat gaduh dengan suara-suara yang ntah apa saja yang dibahas oleh teman-temanku itu, akupun sibuk dengan lamunanku yang sekilas memikirkan sosok Ezy, bang Fachrezy yang begitu berwibawa ternyata, tapi…aku tiba-tiba sedih kerana mengingat dia disini bukan siswa tetap melainkan siswa antar sekolah hikz… kenapa…?
“ Lagi ngelamunin apa hayo…” bentak Chili dari belakang “ Chi...” sedikit ku mencubit dia di bagian pinggangnya… “ Chi… menurutmu bang Ezy gimana?” dengan wajah curiga Chili pun mulai bertanya “ maksud kamu Vie? Kamu sama Ezy atau Cuma Ezy nya doank…?” sedikit dengan candaanya dia mengodaku “ Chi… taula arah tujuan pembicaraanku c’mon…” “Vie…bukannya apa yach…sekarang gini, aku mencoba realitas aja, kita lum tahu siapa Ezy ya khan… dia disini dia baru 2 bulan… aslinya kita nggak seperti apa dia di tempat asalnya, pergaulannya kek apa ya khan…?” dan bla bla bla Chili mewanti-wanti aku untuk segera terbangun dari lamunan yang sedari tadi sudah terbangun... akupun menganguk ke arahnya tanpa berkata-kata “ yaudah sekarang kita baik aja ma dia, tapi kita kontrol emosi kita key…?”

Malam semakin larut dan akupun tak bias melelapkan mataku sedikitpun bilaa rasakuu ini rasamuu... tiba-tiba ku dengar lagu krispatih yang sengaja aku set sebagai nada dering phonecell ku “ hallo…?” sapaku tanpa melihat siapa yang menghubungi “ malam Vie…” aku tertegun seketika lalu melihat kembali layer phonecell ku OMG… ternyata bang Ezy… mau apa dia atau just… rasa seneng bercampur tanda tanya dalam hati “oh… iya… ada apa bang…?” tanyaku sedikit gugup “maaf ya Vie…abang dah ganggu tidur kamu…” “oh nggak kuq bang Vie belum bobo…nggak tau nech mata nggak bias di ajak bobo…” dan kitapun ngobrol ntah kemana arah tujuanpun tidak seberapa jelas namun aku merasa senang karena aku bias ngobrol lama dengan orang yang aku segani akhir-akhir ini…

Kali ini ku melihat yang menjemputku bukan lagi bang Oby karena ku tahu bang Oby masih sakit, terlihat mobil merah melaju pelan kea rah rumahku… terlihat sosok tegap turun dari kendaraan itu… “pagi Vie…” OMG ganteng banget sich…Fachrezy…memang jarang bang Oby dan Bang Oby serta Hafzil berangkat sama-sama, karena memang rumor yang beredar Ezy termasuk orang yang berada, sehingga dia disini sudah berfasilitas mobil, namun untuk rumah mungkin dipikir rugi untuk tinggal sementara sehingga dia menerima tawaran baik bang Oby untuk tinggal bersamanya, mengingat bang Oby hanya tinggal berdua dengan Hazil…
“kenapa kamu Vie..?diem aja dari tadi?” dengan mengendalikan setirnya bang Ezy bertanya padaku ”nggak bang...Cuma rada dikit ngantuk aja...” “owh, mungkin karena semalam abang telfon khan?ywdh kapan lagi abang gak akan ganggu kamu dengan tefon2 kamu lagi tengah malam…” “ach nggak kuq bang, Vie malah seneng abang telfon, Vie udah biasa kena insomia, malahan Vie thanks banget dah di ajak ngobrol pek ngantuk…” ach…nggak kuat rasanya melihat sorotan matanya…teduh banget…
Ku melihat parkiran seketika dan aku tidak meihat Chili…aku takut Chi salah paham denganku dengan semua ini meskipun sebenarnya harapan itu ada… “Vie…tar pulang sama2 lagi yach, mau khan temenin ke toko buku?” tawar bang Ezy padaku, dan akupun mengangguk tanpa piker panjang… dan pamitlah dia menuju kelasnya yang berseberangan dengan kelasku… “Hai Chantik…!” sapa Chi mengagetkanku dengan clingak clinguk khawatir apa dia melihatku turun dari mobil Ezy tadi? Mudah-mudahan aja nggak… “kenapa sich Vie, kuq keliatan binggung gitu…yuk ke kelas, aku mau certain sesuatu ke kamu…” huft..lega rasanya ternyata dia tidak melihatku…
Sesampai di kelas dia sangat antusias sekali menceritakan keadaan bang Oby yang tadi pagi sudah mengabari keadaanya lewat telfon sama Chi…dan menceritakan banwa Hafzil telah menghubunginya semalam, dan tepatnya tengah malam…andai aku bias menceritakan banhwa keadaanku sama sepertinya, namun aku takut… “ Vie… ntar pulang sekolah ke toko buku yuk…” mataku langsung terbelalak nggak percaya kuq bias kebetulan gitu sich… “Vie? mau nggak?” Tanya Chi lagi kepadaku… “ng? iya iya aku mau pulang sekolah khan….” Aku bingung harus bagaimana… ach liat ntar dech…
Jam menunjukkan pukul 13.15 WIB sudah saatnya sekolahku memuangkan muri-muridnya yang dari pagi suda mengasah otaknya untuk masa depannya “ yuk Vie cepetan ntik bemo nya keburu penuh…” kebiasaan Chi yang tidak berubah, berebut angkot supaya tidak telat sampai kerumah… dengan menyeret tanganku setengah berlari tiba2 bang Ezy menghadang langkah kita di depan pintu kelas “ Ech… mau kemana nech kuq buru2…?” dengan setengah pandangannya ke arahku penuh tanda Tanya karena aku sudah janji padanya tadi pagi… “ ma’af bang kita harus buru2 ke toko buku nech…” ech…sama dung aku juga mau ke took buku nech sama…” sebelum dia melanjutkan kalimatnya yang mengarah penyebutan kea rah namaku, aku tiba2 memotongnya “sama-sama aja yach khan bang…” dengan wajah penuh khawatir “yup Vie bener, yaudah kita berangkat sama2, setelah itu kita ke rumah bang Oby, gimana?” pintar sekali pikirku dengan kalimat seperti itu, aku yakin hati dia searah denganku qiqiqiqiqiqi narziznya aku… “Bolehlah…” jawab Chi…
Diam-diam ku mulai memperhatikan keseriusan bang Ezy yang sangat hati-hati memilih buku yang berkualitas… “ough…ma’af2 mbak nggak sengaja…” berucap maafku pada pegawai disitu yang sudah membawa banyak buku, namun saying aku menabraknya karena konsentrasiku terpecah hanya untuk memperhatikan Ezy… dan sekarang aku menyesal banget karena kini aku yang menjadi pusat perhatian semua orang yang ada di toko buku ini tidak terkecuali Ezy dengan sedikit senyum yang menghiasi bibirya….achhhh Maluuuuuuu…hikz… pengen ku cepat2 nyapai rumah achhhhhh…
Terpaksa di dalam mobil aku hanya diam dan diam karena malu atas kejadian yang tadi... ” keknya aku harus pulang dulu dech...gpp khan…” pintaku ke Chi dan bang Ezy… “lha napa Vie…” Tanya Chi seketika “aku lupa Chi, tadi mama pesen aku harus pulang cepet, suruh Bantu beliau ntar malam ada acara dirumah, salam aja ma bang Oby yach…” alibi ku “ aku merasakan penyesalan pada diri Chi…maaf sobat aku sangat malu sekali dengan kejadian tadi… aku nggak bisa menatap Ezy… “yaudah gpp, maybe lain hari aja, nggak ussah dipaksain kalau memang tidak bisa Vie…” bang Ezy mencoba pengertian terhadapku… sangat dewasa sekali… akupun tersenyum ke arah mereka berdua… tidak terasa sudah sampai di depan rumahku, setelah berpamitan akupun segera turun dari mobil mewah itu menuju ke dalam rumahku, sesampai dikamar tiba2 bunyi SMS dan aku segera mengambil dari dalam tas dan kubaca “take care yach…mzu…Ezy…” OMG sempet2nya dia ngirim sms padahal dia lagi nyetir… “ok, hati2 ketangkap polisi ntar kalo ketauan mainan Hp sambil nyetir qiqiqiqi…” balasku, dan akupun langsung ke kamar mandi untuk membersihkan badanku yang sudah dari tadi bermandikan keringat yang sudah tidak tau lagi bentuk dan baunya hehehe…

Memang sejak bang Oby sakit, intensitas ketemu antara kita berlima aku, Chili, Oby, Hafzil dan Fachrezy sangat sering, begitupun juga untuk waktu aku dan Ezy sampai akhirnya kita tidak sadar terdapat perasaan yang khusus antara kita namun kita tidak berani mengungkapkan satu sama lain sehingga kitapun tidak mengetahui kejelasan hubungan apa yang sedang kita lakukan saat ini? dan kita juga tidak berani menonjolkan hubungan kita pada semuanya, kadang kala Chi memergoki kita lagi mojok di kantin ataupun di perpustakaan, namun aku selalu mengelak akan kecurigaan Chili kepadaku, aku takut Chili kecewa sama aku karena aku tidak mengubris kata-katanya waktu itu tentang Fachrezy…aku tahu Chili begitu semata-mata hanya karena saying sama aku, dan dia takut aku kecewa, namun…maafkan aku Chi…hatiku tidak bisa di bohongi bahwa aku merasa nyaman tenang saat berada di dekat Ezy…








BAB.3
“ Kalian tahu nggak apa yang sedang aku pikirkan?” Tanya Hafzil pada kita yang sudah berada di coffe kecil dekat alun-alun kota sejak pulang sekolah, memang di antara kita yang paling terlihat bawel adalah Hafzil, sedangkan yang paling tegas dalam mengambil keputusan dan resiko adalah bang Oby, Chili… dia sangat lembut, dan dia mempunya sakit yang dia tidak pernah mau rasakan sakitnya, Fachrezy dia sangat tertutup, kadang di ajak becanda nggak nyambung dan di katain dudut, karena mungkin dia ingin menutupi apa yang ada pada dirinya atau apalah sehingga seolah-olah dia tidak mengetahui apapun meskipun dia mengetahuinya atau karena dia orang Sulawesi? Ach ntahlah, dan tentang aku sendiri aku tidak bisa menyimpulkan diriku , hanya merekalah yang tahu tentang aku yang sebenarnya, tapi hanya satu sifat aku yang cenderung kelihatan sama mereka adalah sifat cengangku yang tidak mau pergi…huft… “Emang kamu kamu kemana sich Zil…” Tanya bang Oby pada Hafzil… “ini bang…aku pengen banget kita jalan-jalan bareng ke pantai photo2 asik tuch, setuju nggak Vie…?” tanyanya padaku “ Wow…boleh juga tuch bang, setuju banget” sahutku “ Ech gimana kalo kita nyewa vila yang ada deket pantainya? Soal biaya biar aku yang nanggung…” tawar Ezy, ya…mentang2 orang berduit apapun tidak jadi masalah… “Ng…kayaknya kalo nginep aku nggak bisa ikutan…” dengan muka sedih Chi pun sangat menyesal… tanpa Tanya alasan kitapun tahu alasan Chi tidak bisa ikutan…kitapun saling menatap tanda berpikir akan solusinya…” Biar Vie yang hadepin Ortu Chi yach? Aku yang ijinin ntar…gimana?” dengan memeluk Chi aku mengharap Chi untuk mengangguk dan semua tersenyum kearah Chi tanda setuju dan akhirnya dia ikut tersenyum dan kita semua lega…

Tak terasa terealisasi juja keinginan kita ke pantai bareng-bareng…
“ Toassst…!!!” kita semua mengangkat softdrink kalengan yang sudah kita beli di minimarket sebelum kita menuju pantai… dan kitapun sama2 perpegangan tangan membentuk bundaran di pinggir api unggun kecil yang dinyalakan Oby tadi, tak terasa memang aura kita kuat sekali tidak ingin dipisahkan satu sama lain…sehinggak kitapun berikhar di pantai itu… “ kita berkumpul disini untuk mempererat persaudaraan kita…” bang oby pun membuka kalimat pembuka yang akhirnya aku tak kuasa menahan titik air mataku, karena aku tak pernah bisa menemukan kedamaian ini sebelumnya… aku janji pada diri aku sendiri aku akan tetap bersama mereka selamanya… “ KITA KASIH NAMA PERSAHABATAN KITA DENGAN NAMA ~CHITCHATZ~, JADI DI ANTARA KITA TIDAK BOLEH ADA RASA SALING SUKA/CINTA DI ANTARA KITA KECUALI HANYA RASA MENAYANGI SEBAGAI SAUDARA JUST IT… SETUJU…???” dengan nada lantangnya bang Oby kitapun sama-sama mengangguk walaupun dalam hati sedikit berontak, ntahlah apa yang ku rasakan juga dirasakan sama anggota lain aku juga tidak tahu, yang jelas saat ini aku sangat nyaman berada di tengah-tengah mereka…
“ Udahlah Ze…kita lupain semuanya…” kataku kepada Ezy yang dari tadi menyisiri pantai berdua…memang sejak kita mulai dekat dan backstreet dari semuannya kita ada panggilan sendiri yaitu panggilan sayang antara kita berdua ~Ze~ untuk Ezy dan ~Ve~ untukku ”Ve…its all about Us Ve please…” “tapi Ve nggak mau hal ini sampai terdengar oleh semuanya Ze…apa jadinya?” tiba-tiba Ezy memelukku “ I Love U Ve… I Love U…n thanks God I really Found my Girl Now…”

Sejak kejadian dipantai aku sering melamun sendiri, kadang saat kita ngumpul aku sering sekali mulai tidak nyambung dengan obrolan kita, karena ada rasa bersalah disitu, karena aku merasa telah mengkhianati mereka, dan terkadang juga tak terlihat Ezy saat kumpul bareng, ada aja alasan yang di buatnya, namun aku mulai paham dengan sifat yang dimiliki Zie… dia sangat benci dengan suatu komitmen yang merugikan dirinya, dan disini permasalahannya yang dirugikan adalah hatinya dan semua itu dinilai sangat membuang waktunya saja… “ Ech tadi aku liat bang Ezy di mall lho…” gossip Hafzil mulai membuat suasana yang tenang menjadi gaduh ada2 aja anak itu gumamku sendiri, ntah kenapa aku jadi penasaran, kenapa dia lebih memilih ke mall di banding untuk kumpul2 bareng? “ yaudahlah… biar saja itu khan hak dia khan…?” tanpa ambil pusing seperti biasanya bang Oby pun tenang dengan itu semua selama tidak merugikannya.. “ emang sama siapa?” mencoba memberanikan diriku untuk bertanya… “ kayaknya sich…sama cewek, ceweknya kali…” Hafzil pun menimpali pertanyaanku juga dengan nada yang nggak mau tahu “ ntahlah kenapa hati aku mulai gundah?” “ mungkin aja, soalnya khan memang dia kemarin udah bahas mau ada tamu yang datang dari Sulawesi gitu…ya mungkin aja…” timpal bang oby yang santai dengan menyeruput juice alpukat favoritnya… semakin tak keruan perasaanku ditambah lagi semalam hanphone dia nggak aktif nggak kayak biasanya…apa mungkin…?

Sesampai dirumah aku mencoba untuk menghubungi Ezy…dan disana ada nada sambung…ternyata aktif huft… “ ya hallo…” sapanya “Ze…?”~“iya Ve…ada apa sayang?” huft… tetap berwibawa nadanya tidak ada curiga sedikitpun… “ Ze tadi darimana? Kuq nggak ikut ngumpul? Ve juga nggak di kabarin?” nadaku sedikit manja curiga campur khawatir.. “ maaf ya Ve…keluarga aku ada yang datang jadi Ze harus anterin di jalan2 di Jakarta ini…maaf Ze nggak ngabarin Ve dulu, Ve nggak marah khan…” suaranya bikin aku tidak bisa untuk mengatakan ‘iya’ akupun lega banget dengan jawaban dia, dan aku bisa terlelap tidur tanpa khawatir lagi dan aku sangat percaya pada dia…terima kasih Tuhan kau kirimkan dia untukku yang sangat baik…(pikirku…saat ini)

Tak terasa kurang 1 bulan Ezy akan meninggalkan kota ini untuk kembali ke kota asalnya, dan perasaanku semakin tak bisa melepaskannya dan perasaanku sangat berat untuk long distant rasanya nggak bisa meskipun dia sudah janji nggak akan khianati hubungan kita dan dia akan kembali untukku hanya untukku… 

“ Jaga diri kalian semua ya guys…” sungguh tak terasa waktu sangat singkat sekali, nggak percaya 30 menit lagi dia bakal terbang menuju kota asalnya dan meninggalkan kita semua beserta kenangan-kenangan yang ada… tak kuasa menahan tangisku, dan masa bodoh dengan penilaian semua… “kamu juga ya Zie kamu sering2 kasih kabar sama kita semua ok Man?” pinta bang Oby pada sahabat yang akan meninggalkannya “ Siap Bro!” kemudian kitapun saling berpelukan dan tidak lupa Ezy berpesan kepada Chi dan aku “ Chi…kamu harus kuat, jangan patah semangat dan jangan lupa minum obat yang teratur ya…?” dipeluklah Chi…dan kemudian Ezy kearahku yang dari tadi menahan tangis untuknya… “Vie…kurangi cengengnya ya…udah gede malu ach…” sambil memelukku dia berpbisik lirih kea rah telingaku “ I’LL Miz’n u so Much Ve…Ze selalu ada buat Ve…Love You Ve ku…” semakin tak tahan untuk menahan tangis… perlahan ku melepaskan pelukannya sambil tidak kuasa melepas jabatab tangannya… dan berlalulah dia semakin jauh dan semakin tak terlihat bayangannya…tak terasa bang Oby memeluk pundakku dari samping sambil berbisik ke arahku “ Yakinlah kalau kau yakin…yang kuat ya Vie…” ntah perasaan apa yang harusnya ada pada Bang Oby, curiga? Ntahlah mungkin dia sudah mengetahui dari gelagatku ataukah dia sudah dapat cerita dari Ezy? Nggak, Ezy nggak mungkin menceritakan ini, kerena dia sangat tertutup orangnya dan dia tidak mau pribadinya di ceritakan oleh orang lain walaupun orang kepercayaannya saja sangat sulit, dari itu dia tidak mau mencampurui urusan orang lain… C U.. Ze ku…semoga janjimu abadi untukku…n I’ts all about us…!!!

(BERSAMBUNG PART 5)

LAGU RINDU


LAGU RINDU

Thursday, May 06, 2010 ( 09:11:15)

Kali ini rasa itu datang dan datang lagi untuk yang kesekian, dimana harus bisa ku lewati dan harus bisa ku lawan dengan hati yang begitu rapuh untuk menghadapi semuanya. Akankah ku bisa, dalam arah jarum jam yang berlawanan hanya satu yang dituju, kata kedamaian dan kesejukan akan karunia yang sesungguhnya menemukan arti hidup, keyakinan akan hal dimana kita menjadi sebuah lingkaran putih yang menjadi hitam karena sebuah karma yang tidak dapat terpungkiri…

Sesak dalam ruangku…akankah bisa gapaikannya untuk yang kesekian? Bosan, hanya itu yang di dengar dan dilihat namun tak pernah rasakan hal itu karena sebuah nurani yang berkembang dengan kata yang bijak yang penuh komitmen di atas segala hal…

Namun, kali ini dirasa cukup untuk menuju apa yang sedang ingin di lakukan, di bayangkan, di rasakan dan di impikan…

Bayangan selalu ada dan selalu menghampiri tiap langkah yang ada, kelam yang semakin dipaksa untuk menjadi terang dan jelas semakin terpuruk oleh semua jerit yang ada, menyesakkan? Yeah dirasa sangat berat dan juga sangat tidak bisa di ungkapkan…

Jerit akan satu nama dalam doa tiap nafas memberikan satu arti yang begitu indah penuh dengan kehidupan, namun kini yang ada hanya sesak dalam tiap hela nafas yang tertulis akan bayangan kecil namun besar dalam hidup ruang bathin yang sesungguhnya…

Sempat terbesit akan sebuah kematian yang buat semua menjadi damai, hanya satu untuk bisa bertahan demi suatu nyawa yang berarti dan berhak akan sebuah kejujuran…

But, keyakinan akan satu hal…
“ KITA BAKAL MERASAKAN KESENDIRIAN KESAKITAN DAN TAK BERDAYA, DISAAT KITA BENAR-BENAR TELAH KEHILANGANNYA”

jangan merasa terpaksa untuk melupa, jalanin apa yang ada dan ikhlasss...
w'll mzu much...

God Blezz You…
Sukses dalam semua Cita-citamu…
Disini selalu berdoa…
Untuk yang terbaik…
Untukmu…


By. Me
Dedicated. Every Person Who Have Experienced Of to Break Love

its mine

its mine
http://auxelyachinta.blogspot.com/ and http://luvlyduncha.blogspot.com/