Powered By Blogger

Saturday, June 26, 2010

Unintended



d'Costa, 25 Desember 2009 jam 13.10-16:10





(-) ’Beibh’?

(+) Iya?


(-) Sudah berapa lama kita berbincang seperti ini?

(+) Entahlah. Lama. Terlalu lama. Aku bahkan merasa kita sudah berbincang seperti ini sejak lahir tanpa kita sadari. Dengan bahasa yang hanya kita yang mengerti.


...
(-) Kamu benar ’Beibh’. Aku juga sering merasa demikian. Bahkan barangkali kita juga sedang berbincang dalam tidur kita ’Beibh’.

(+) Ya. Bisa jadi.


...

...


(-) ’Beibh’, aku merindumu.

(+) Diam dulu, jangan bicara. Aku sedang membayangkanmu tadi. Tapi sudahlah ...


(-) Benarkah ’Beibh’? Tetapi ’Beibh’, rinduku tidak realistis. Sangat menjengkelkan. Aku sampai benar-benar ingin bertemu denganmu.

...


(-) Aku harus mencarimu ’Beibh’. Harus.

(+) Baiklah. Aku tunggu. Semoga kali ini kita beruntung. Karena otakku sudah menjadi irasional karena sering melamunkanmu.


-------

(-) ’Beibh’?

(+) Hmm?



(-) Bagaimana jika suatu hari nanti, kita ternyata memang satu?

(+) Dengan perbincangan kita seperti ini? Yang hampir setiap malam terjadi? Yang bahkan aku tidak mengenalmu, kau tidak mengenalku? Yang bahkan kamu di mana dan aku di mana kita tidak tahu? Bukankah dengan tanda-tanda seperti ini, pada akhirnya kita memang akan menyatu nanti?



(-) Tetapi aku sering merasa perbincangan ini hanya khayalanku saja ’Beibh’. Hanya karena kerinduanku yang otoriter tentang sosokmu ’Beibh’.

(+) Kadang aku juga berpikir demikian. Bahwa perbincangan kita memang hanya imajinasi. Sekedar penghibur hatiku ketika sepi. Bahkan teman-temanku sering menertawakanku ketika aku membicarakan perbincangan ini. Atau bisa juga kita hanya sebuah cerita yang ditulis seseorang di dunia nyata, sementara kita ini hanya fiksi. Tetapi sudahlah. Khayalan atau bukan. Imajinasi atau memang terjadi. Kita nikmati hal yang menyenangkan ini.



(-) Benar ’Beibh’. Sangat menyenangkan perbincangan ini. Sampai aku selalu menunggu waktu kosong agar ini terjadi. Lagi dan lagi. Meski kadang aku memanggilmu tapi tidak ada sahutan darimu.

(+) Aku juga sering memanggilmu, tetapi kadang kamu juga tidak menyahut panggilanku.



(-) Maaf ’Beibh’. Aku mungkin tidak mendengar karena kesibukanku. ’Beibh’?

(+) Hmmm?



(-) Bagaimana jika ternyata perbincangan ini memang terjadi dan ternyata kita suatu hari nanti menjadi satu?

(+) Entahlah. Menurutmu?



(-) Entahlah ’Beibh’. Aku juga tidak tahu. Tetapi jika memang kita nanti menjadi satu, aku ingin berbincang denganmu terus. Dengan itu aku bisa tetap melihatmu.

(+) Hmm. Menyenangkan. Berbincang sepanjang waktu. ... Bagaimana bila nanti bosan? Apa yang harus kulakukan? Memelukmu? Menciumimu membabi buta? Dan lalu apa lagi? Memelukmu? Menciumimu lagi? Ah sepertinya menyenangkan. Aku ingin seperti itu. Kamu mau?



(-) Ah, ’Beibh’. Kamu membuat khayalanku terbang sangat tinggi. Tentu saja aku mau. Semoga saja bayangan tentang kita menyatu bukanlah khayalan. Seperti juga tentang perbincangan ini. Semoga bukan khayalan.

(+) Apapun itu. Jika khayalan itu memang terjadi, aku harap kau tidak pernah melukaiku ...



(-) Ah, ’Beibh’. Jika aku nanti melukaimu, akan kukubur hidup-hidup hatiku ’Beibh’.

(+) Jangan! Bukankah jika khayalan itu memang terjadi, berarti hatimu juga sudah menjadi milikku? Bukankah aliran darah dari jantungku langsung menuju jantungmu dan juga sebaliknya? Jika kau kubur hatimu, aku bisa mati.



(-) ’Beibh’ ...

...


-------

(-) ’Beibh’, kamu di mana?

(+) Di sini. Masih di sini.



(-) Tetapi aku tidak melihatmu ’Beibh’. Aku sudah mencarimu di mana-mana.

(+) Benarkah? Aku di sini juga mencarimu.



(-) Kalau begitu akan kucoba mencarimu lagi ‘Beibh’.

(+) Biar kuberi tahu kotaku. Aku ada di (........)



...

...



(-) Benar kan ’Beibh’? Setiap aku atau kamu mengatakan kota tempat masing-masing tinggal, selalu tidak terdengar.

(+) Benar. Bahkan suaraku sendiri tidak terdengar olehku ketika mengatakan kota ini.



(-) Biarlah ’Beibh’. Aku akan mencarimu. Sampai ketemu.

(+) Walaupun lama? Walaupun ternyata perbincangan ini hanya imajinasi?



(-) Jika memang ini imajinasi, tidak mengapa. Aku akan menganggapnya nyata.

(+) Lalu bagaimana ketika kau menemukan seorang gadis, dan kamu mencintainya?



(-) Berarti aku sudah menemukanmu ’Beibh’.

(+) Bagaimana jika itu bukan aku?



(-) Tetapi itu kamu. Karena apapun yang terjadi, gadis yang yang kucintai suatu hari nanti pasti kamu. Meski aku belum melihatmu.

(+) Tetapi ... baiklah. Terserah kamu saja ...



...
----------

(-) Kamu tahu? Beberapa bulan lalu aku bertemu seseorang. Dia sangat menyenangkan. Aku kira itu kamu.



(+) Ya Tuhan! Jadi karena itu kamu tidak berbincang denganku? Tidak mungkin itu aku ’Beibh’. Aku masih di sini.

(-) Iya. Aku tahu. Baru kemarin aku sadar. Dia memang mengagumkan. Membuat mataku berbinar, dan jantungku berdebar. Tetapi masih belum bisa menghasilkan badai di dadaku. Sementara berbincang denganmu saat ini saja, di hatiku sudah tercipta badai.



(-) ... Syukurlah ’Beibh’. Aku pikir aku sudah kehilanganmu. Aku gemetar ’Beibh’. Aku memanggilmu hampir setiap malam, tetapi tidak ada jawaban sama sekali. Aku ketakutan setengah mati.

(+) Jangan takut. Bukankah aku sudah kembali?



(-) Ah, kamu tidak merasakan yang kurasakan selama ini ’Beibh’. Aku benar-benar frustasi. Benar-benar berpikir bahwa perbincangan kita selama ini memang hanya imajinasi. Aku benar-benar gemetaran ’Beibh’. Aku menggigil. Aku merasa dingin. Aku berpikir, apakah ini memang suhu udara yang semakin lama semakin dingin, ataukah karena kau sudah mengambil hatiku? Aku nyaris merasa mati ’Beibh’! Nyaris!

(-) Jangan! Apakah kau mencoba bunuh diri?



(+) Ah ’Beibh’. Jangan konyol. Apapun yang terjadi aku tidak akan bunuh diri ’Beibh’. (-(-) Tidak akan. Hanya saja aku merasa sepi. Benar-benar sepi. Seolah aku hanya sendiri di dunia ini. Karena itulah aku nyaris merasa mati. Karena sepi ’Beibh’. Sepi bukan main.

(+) Syukurlah. Hei ... aku sudah kembali. Dan aku belum mengambil hatimu ...



(-) Itu yang kamu tahu ’Beibh’. Tetapi hatiku sudah ikut kemanapun kamu pergi. Kamu memang tidak mengambilnya atau mencurinya. Memang hatiku yang ingin mengikuti kemanapun kau pergi.

(+) Ah, kamu jangan memujiku seperti itu ...



(-) ’Beibh’ ...

(+) Hmm?



...

...


---------------

(+) Aku berada di kota cinta. Aku menyebutnya demikian, karena begitu banyak cinta di sini.



(-) Benarkah? Kenapa kamu di sana ’Beibh’?

(+) Entahlah. Sesuatu membawaku ke sini. Tiba-tiba dua bulan lalu aku naik jabatan lalu sering keluar kota. Dan sekarang aku di sini. Ah sepertinya hatiku ingin menetap di sini.



(-) Mmm ...

(+) Tetapi mungkin memang harus seperti itu. Aku bersekolah bersama banyak teman, kemudian lulus. Kebetulan salah seorang teman menawarkan pekerjaan setelah aku bekerja di sana-sini. Tiba-tiba karena satu hal, salah satu staff pentingnya sakit keras dan harus istirahat dua minggu. Aku ditunjuk untuk menggantikannya. Ternyata pekerjaanku diterima dengan baik. ....
Hei, kamu masih mendengarkan?



(-) Iya, ’Beibh’. Aku masih mendengarkan. Aku akan selalu mendengarkan apapun yang kamu katakan.
(+) Terima kasih. Kamu membuatku tersenyum. Begitulah. Aku berhasil mengerjakannya, lalu perkerjaan lain juga selesai dengan baik. Dan di sini aku sekarang.

Aku sekarang benar-benar mengerti bahwa hidup memang sudah ada yang mengatur. Tetapi aku yang menentukan pilihan-pilihanku sendiri. Aku memilih pekerjaan. Aku memilih menerima tanggung jawab, sampai aku memilih sekolah-sekolah itu. Semuanya berhubungan dan membawaku ke sini. Itu memang takdir. Tetapi itu juga karena pilihan-pilihanku ...



(-) Kamu brilian ’Beibh’. ... tetapi kota cinta? Di mana itu ’Beibh’? Bisa kamu menggambarkannya kepadaku?

(+) Kota yang sangat menyenangkan. Begitu damai. Tidak gerah, tetapi juga tidak dingin.
Besok ada festival di sini. Festival untuk merayakan hari cinta. Orang akan berkumpul di pusat kota. Di sebuah tugu yang berbentuk hati.



(-) Tugu berbentuk hati? Festival? Hari cinta?

(-) Ya Tuhan, ’Beibh’! Aku juga di sini. Aku juga di kota ini! Kita berada di kota yang sama ’Beibh’!

(+) Benarkah? Kamu sungguh-sungguh? Sumpah?



(-) Sumpah, ’Beibh’! Sumpah! Aku di kota ini. Aku benar-benar di kota ini.

(+) Ya Tuhan ... Aku gemetaran sekarang ini. Seperti gempa sedang melanda tubuhku. Apakah ini nyata? Bukankah perbincangan kita hanya imajinasi?



(-) ’Beibh’, aku lebih gemetaran dari kamu. Benar-benar lebih gemetaran. Dan entahlah. Mungkin memang imajinasi. Tetapi aku tidak peduli.

(+) Kamu akan datang ke festival itu? Aduh. Gemuruh di dadaku tidak bisa kuhentikan.



(-) Aku datang ’Beibh’, aku pasti datang. Dan kamu pasti tidak tahu betapa sulitnya aku mengendalikan teriakan-teriakan girang yang ada di kepalaku saat ini. Aku benar-benar ingin melihatmu. Sangat ingin sekali.

(+) Aku juga ingin sekali melihatmu. Ya Tuhan, aku benar-benar gemetaran.



(-) Kamu tidak mengerti ’Beibh’. Aku juga demikian. ... aku hampir pingsan karena kegirangan ...

(+) Hei!
Hei!
Jangan!
...


----------------

(-) ’Beibh’?

(+) Ya?



(-) Aku di sini. Di tugu berbentuk hati.

(+) Benarkah? Kamu di mana? Aku tidak melihatmu ...



(-) Banyak sekali orang di sini ’Beibh’. Bagaimana cara kita bisa bertemu. Kamu tepatnya di mana?

(+) Di sini. Di lingkaran tugu hati ini.



(-) Aku juga di sini. Tetapi ada ratusan orang di sini ’Beibh’.

(+) Aku memakai baju putih.



(-) ’Beibh’, di sini banyak gadis yang memakai warna putih ...

(+) Lalu bagaimana?



...

...



(-) ’Beibh’! Nyalakan cahayamu!

(+) Maksudmu?



(-) Entahlah. Kamu jangan bergerak. Diam saja di tempatmu dan nyalakan cahayamu. Cahayamu ’Beibh’. Bukan api atau lampu. Cahayamu saja. Nyalakan dengan cara apapun. Akan kulihat nyala itu untuk menemukanmu.

(+) Cahayaku? Melihatku?



(-) Lakukan saja ’Beibh’. Kumohon? Sebagaimana kita berbincang melalui tanpa suara dan hanya melalui hati selama ini. Kamu pasti bisa menyalakan cahayamu. Aku akan melihatmu. Aku pasti melihatmu. Kumohon?

(-) Baiklah. Aku coba ...


----------------------

(-) ’Beibh’, kamukah itu?

(+) Ya. Ini aku. Dan ...



(-) Benar ‘Beibh’. Ini aku.

(+) Ya Tuhan. Kamu tahu? Barangkali inilah berhenti itu. Seperti hanya ada aku dan kamu. Menikmati spesial effect tak tentu yang membuncah di seluruh tubuhku. Seperti melayang. Bukan, seperti terbang. Tanpa beban.



(-) Ah ’Beibh’. Apa yang kurasakan sekarang ini, lebih dari itu. Semoga kamu tidak mendengar suara ribut dalam jantungku ini. Dia berteriak kegirangan karena senang bukan main setelah melihatmu ’Beibh’.

(+) Terlambat. Aku sudah mendengarnya. Tidak apa-apa. Suaranya menyenangkan. Dan semoga kamu tidak ...



(-) Melihat pijar bintang di matamu? Terlambat ’Beibh’. Aku melihatnya. Sangat kentara sekali. Hal seperti itu tidak bisa disembunyikan ’Beibh’.

(+) Kamu tahu? Kamu lebih dari yang kubayangkan ...



(-) Jangan ’Beibh’. Itu kalimatku ... untukmu ...

(+) Kalau begitu itu kalimat kita.



...

...



(-) Boleh aku mendekat ’Beibh’? Untuk melumat rindu yang kurang ajar ini?

(+) Tentu saja. Aku sudah memimpikan lama untuk melihatmu dari dekat.



(-) Tunggu sebentar ’Beibh’. Apakah perbincangan kita selama ini hanya fiksi? Atau memang benar-benar terjadi?

(+) Aku tidak peduli. Aku benar-benar tidak peduli. Bukankah kamu akan mendekatiku saat ini?



(-) Iya ’Beibh’. Iya ...

…..

…..

…..


(d’costa, 25 des 2009/ u&i)

(>> disunting dari sebuah karya nyata dalam hati o/ Saudaraku Erick Namara – ‘Unintended 15 Agustus 2009 jam 15:10…@Yogyakarta, Juli 2008’, ty 4 all u’r d best, Succes and GBU)

Friday, June 18, 2010

Multi YM kamu guyz

Multi YM


program ini juga untuk on line YM dengan banyak ID sekaligus....ketimbang mesin yang pernah aku pasang dulu yang ini gak di detek trojan........tapi aku gak tau apa
ini bisa berjalan di YM 10.......mau tau?.....
coba saja sendiri...............
http://www.ziddu.com/download/9864975/YahoomessengermultipatchByStrange-Shahn.rar.html

photoscape free download



Tuesday, June 15, 2010

CINTA ADALAH RASA


CINTA ADALAH RASA
( just u, me, n us )

By. Me



Juni 2010,
Sebuah karunia yang telah datang dimana fikiran itu terpenggal akan satu masalah yang begitu complex, akankah semua itu berlangsung dengan iringan jiwa yang suci ataukah hanya singkat cerita yang ada?? Hanya kamu, aku dan kita yang tau… ^_^

“ Angeeeel…” teriak salah seorang sahabat dari cewek bernama Angel tersebut, dia bernama Raya Sapta, cowok tinggi berkulitan bersih, kalem, manis dan sedikit melankolis, sehingga tak sedikit yang berfikiran bahwa dia adalah seorang ‘Guy’ namun hal itu tak menyurutkan Angel untuk bisa berteman dan terbuka dengan Ray sebutan Raya Sapta…
Angel, cewek yang manis, kalem dan misterius, tidak semua orang bisa menedekatinya, terlebih dia baru mengalami patah hati yang menurut dia sangat sakit dan tidak mudah untuk di terima… beruntung dia memiliki sahabat seperti Raya yang selalu support dia… benar-benar be the best buat mereka… meskipun Angel mengetahui kekurangan Raya yang memiliki penyakit yang menyimpang, namun bagi Angel semua adalah karunia dari Tuhan dan manusia berhak atas hidup mereka… that’s all…
“ Ampun dech Ray… gk usah teriak2 napa…” dengan sedikit muka yang kesel Angel menaruh ketikannya dan menghampiri sahabatnya… “ Angel si Fian tuch nyebelin tau gk sich masa dia ngamuk2 gitu, khan gini ceritanya…” bla bla bla dengan semangat Ray bercerita tentang cowok yang selama ini deket dengannya, Angel memilih untuk mendengarkan apa yang di bahas sahabatnya itu dengan mengelus punggungnya biar sedikit tenang, terlihat Ray yang sangat kecewa melihat tingkah orang yang bernama Fian tersebut, yang tidak bisa memahami kondisi Ray, usia Fian yang lebih tua dibandingkan Ray membuat Angel geram, kenapa tidak bisa pahami sahabatnya itu… kadangkala Angel menginginkan sahabatnya itu kembali ke jalur yang sebenernya, mencintai orang yang sewajarnya laki-laki mencintai seorang perempuan, tapi apa hak Angel yang ada rasa complicated antara kasian dan hak seorang manusianya…
“ Udahlah Ray, mungkin dia sangat mengkhawatirkan km aja kali makanya dia posesif kek gitu… diambil positifnya aja…” Angel mencoba cari selahnya “ Tapi Angel, mana mungkin aku kembaliin mobil ini ke Mama… km tau ndiri aku ke kampus selama ini nebeng sama Fian, Mama beliin mobil ini khan karena Mama gk tega aja eh malah Fian piker aku gk mau lagi di jemputin sama dia…Pusing tau gk sih Ngel…” Angel memeluk Ray mencoba menenangkan emosinya… “Angel, thank’s ya km selalu dengerin curhat aku, btw gimana km sendiri udah bisa lupa belum sama mantan km itu??” Angel hanya bisa menghela nafas panjang dan tersenyum kea rah sahabatnya itu… “ Acchhh… Angel selalunya dech kek gitu kalo di tanyain ma Ray… jadi gemes nich sama km, gini aja tar sore kita hangout yuk say… cari cowok keren2 gitu dech…” dasar Ray yang ganjen hehehe… memang melihat tingkah sosok Ray itu sangat menggemaskan… lucu kocak dan gila tak heran banyak teman mengaguminya tanpa pandang dia punya penyakit yang menyimpang tersebut, namun di balik itu semua dia pernah berjanji akan sebuah impian hidupnya kelak akan menikah dengan Gadis impin dia… NICE… Like Thisss… 

Terlihat Angel yang sibuk mengaduk-aduk minumannya sesekali melamun akan sebuah kenangan yang tidak bisa dia lupakan, kenangan yang indah bersama laki-laki yang sangat keras bagi semua orang, namun tidak bagi Angel, dia sangat telaten menghadapi pria yang sudah 5 tahun menemaninya itu, sebuah kejadian yang mengharuskan dia berpisah walaupun mereka tidak ingin di pisahkan, namun Angel sudah berkomitmen dan dia harus komit terhadap keputusannya…
“ Please dunk Say… apa Ray bilang kemarin, biar yang menjadi keputusan bersama jadilah komitmen kalian berdua, emang susah dan sulit Ray paham semua butuh Proses tapi jangan kek gini dunk… Ray jadi nangis darah nich tar disini…” tiba-tiba Angel tersedak minumannya “ OMG Angel… knp sich km… hati2 dunk” Ray mencoba menepuk puggung Angel pelan… “I’m Ok Ray…” terlihat sikap yang tak wajar, Angel seperti itu karena dia melihat sosok pria yang sangat mirip dengan mantannya… “ Ray, aku ke toilet dulu ya…” pamit Angel kepada Ray yang sibuk dengan cowok2 yang sejak awal ada di sebelah meja mereka…
Semakin penasaran dengan pria yang mirip dengan mantannya itu, Angel mencoba berusaha untuk mengenalnya… dia memasuki butik dan Angelpun menyusulnya dan dengan berbagai cara dia untuk bisa mengetahui siapa dia sebenarnya…
Yarp akhirnya Angel berhasil mengetahui nama beserta no tlp dia… ‘NELSON’ itulah nama pria itu… dan berlalulah dia dari hadapan pria itu dan kembali ke sahabatnya dengan wajah yang sedikit merah menahan rasa yang tidak bisa di ungkapkan…
“ Napa km Ngel…” tanya Ray heran melihat sikap sahabatnya tersebut yang tak wajar… “ gpp Ray… gimana2 km dapet no tlp co yang di sebelah kita tadi g?” mencoba bermain rahasia Angel berusaha menutup dulu kejadian yang baru saja dia alamin “ OMG Angel… dia baek banget namanya Jofan dia baik banget, dan kamu perlu tau Ngel ternyata dia juga ‘Sakit’ tau gk sih hahahaha cucok..!!!” terlihat tawa mereka sore itu melahirkan suasana hati mereka yang sangat bisa di gambarkan akan sebuah karunia kesakitan yang tak bisa di pungkiri oleh mereka…

Sibuk dengan sesuatu yang indah…
Mengungkap kebahagiaan yang terpendam, Angel sibuk berkutat dengan Notebooknya bersama dengan Nelson, dan Raya yang asik BBM an dengan Jofan… suasana yang hangat…

Sekilas Angel melihat sosok Nelson yang cuek dan cool membuat Angel semakin penasaran dengannya, bagaimanapun Angel ingin mengenalnya walaupun terlihat sosok itu sangat keras, sungguh tidak jauh beda dengan sebuah masa lalu… memang sungguh tidak adil bagi Nelson tapi hal itu tidak mengurungkan niat Angel yang ingin mengetahui pribadi Nelson seperti apa…
“Ngel, Ray mau pergi dulu ya Say, Ray mau jalan ma Jofan nich doain yeee… km baek2 di rumah ya tar aku beliin Duren hehehe…” hanya senyum manis dan acungan jempol di arahkan kepada sahabatnya itu, memang Raya dan Angel tinggal satu Apartment di kota pelabuhan mereka demi mengais masa depanya… mereka sudah seperti saudara yang saling Suport akan hidup masing2… sungguh luar biasa…
Semakin intens Nelson menghubungi Angel akhirnya Nelson tidak ragu2 untuk bertamu ke rumah just say hallo or other… canda tawa yang mengiringi mereka sangat hangat, terkadang sikap keras Nelson muncul namun Angel bisa mengimbanginya…
Sore itu Nelson kembali bertamu dan kali ini dia bawakan Bunga Mawar Putih yang Nelson tau itu adalah bunga kesukaan seorang Angel “Owhhh, thank you Nelson, Nice… aku suka… masuk gih” Angel langsung menaruh Mawar Putih itu pada gelas panjang yang berisi air secukupnya untuk menjaga Mawarnya tetap terjaga… “ Sepi??” tanya nelson “iya nich Raya keluar sama temennya, nanti kalau pulang aku kenalin…” senyum Nelson… memang selama ini Nelson belum terang2an di kenalkan pada Ray…
Terlihat Nelson sibuk dengan karaokean di ruang tamu sekaligus ruangan santai bagi Angel dan Ray, Angel berlalu ke dapur untuk mengambil makanan yang bisa di makan berdua bersama Nelson…
Bilaa… Rasaakuu inii… Raasaamuu…
Terdengar Nelson menyanyikan lagi dari artis yang juga sangat di sukai Angel… mendengar itu Angel tak sengaja tiba2 menjatuhkan sebuah toples dan pecah…
Mendengar itu Nelson langsung menghampiri Angel… “ are you okey…?? OMG are you cry…?? Why…??” Nelson bengong melihat Angel yang tiba2 menangis “Angel…??” mencoba bertanya lagi… tanpa berfikir 2 kali Nelson memeluk Gadis itu… “Oh Good…!!!!” teriak Ray dari belakang mengagetkan suasana… Nelson lalu melepas pelukannya “ Hey apa yang kamu lakukan sama sodaraku?? Angel kenapa km nangis Say…” tanpa melihat ke arah cowok tegap itu Ray lalu menghampiri sahabatnya… “I’m OK Ray…” Angel tersenyum kea rah Ray… “ Aku tadi Cuma mau mau nolong dia aja mas…” timpal Nelson yang berada di belakang Ray… dan Ray membalikkan tubuhnya untuk melihat sosok orang yang barusan ikut berkomentar… “ OMG…!!!” Ray tersentak kaget melihat sosok Nelson yang tidak jauh beda dengan Nelon mantan Angel… Ray kemudian menoleh kea rah Angel dan Angel tersenyum… “ dia Nelson Ray…” sambung Angel yang mengetahui kecurigaan Raya… “kenalin, Nelson…” pria itu memperkenalkan diri ke Ray “ i..iya aku Ray, Raya Sapta… ok2 kita ke depan yuk…” bertiga kembali ke Ruang tamu setetah membereskan pecahan kaca dari toples yang sudah di pecahin Angel tadi…
“ ya Ampuuun… pantes aja Angel Nangiis hahahaha… Nelson gk tau ya… itu lagu berarti bgt buat dia Bro, makanya dia kesentuh apalagi dia tuch bermimpi andai ada cowok yg nyanyiin lagu itu buat dia gitoo…” jelas Raya kepada Nelson setelah tau duduk peremasalahannya dari awal kenapa ada accident kayak tadi… terlihat Angel mukanya merah menahan malu… mendengar itu Nelson lagi2 menggoda dengan menyanyi sekali lagi dan tak tanggung-tanggung dia menyanyikan 5 lagu yang di suka Angel… Angel hanya bisa tersenyum dan sesekali menyeka air matanya gk terbayang sama sekali akan hal itu bakal terjadi sekarang dan saat ini piker Angel…
Setelah Nelson terlihat pulang, Ray mencoba memahami perasaan Angel… “Okelah Angel…Ray tahu sekarang, dan Ray tau alasan Angel…tapi satu hal, jangan menyesal bila nanti dia tahu yang sebenarnya…” terlihat Angel menangis di pelukan Ray yang sangat memahaminya “Aku akan mengatakan besok Ray… aku harus jujur ke dia sebelum terlanjur, tapi perasaanku kini merasakan kenyamanan bersamanya, aku takut kehilangannya kalo aku jujur Ray… so What can I do?” – “ Angel, lebih baik sakit sekarang daripada nanti…” yarp yarp yarp… we will see…

“Gila Jofan makin hari semakin bisa hargain aku daripada si Fian Ngel… Ray nyaman banget ma dia meskipun usia dia sama ma aku, dia bisa dewasa dan bisa imbangi sifat aku OMG Ray gk mau jauh2 ma dia Ngel Sumpah!!!” curhat Ray mengenai Jofan yang sangat special di hidup Ray saat ini “ tapi apa mau nggak di pisahin seumur hidup nich???seriuss??? mang mau merit ma dia coba??” Angel mencoba mengingatkan akan sebuah impiannya… “Yaaa… nggak juga sich… ya untuk saat ini aja dech hehehe kalo untuk hidup berdampingan aku masih waras lha Ngel…aku juga bermimpi suatu hari nanti bakal ketemu Bidadari yang bisa terima aku apa adanya like you Angel…hehhehehe” Raya mencolek dagu Angel genit dan Angel menimpuknya dengan bantal Gede2 yang ada di sofa ruang tamu “Nggaaaak Angel Nggak mauuu” Angel mengoda Ray yang sok bergaya seperti david beckam atau apalah yang macho2 mereka hangat dengan candaan yang semakin hari semakin Gila…  

Hari ini…
Saatnya Angel berterus terang pada Nelson atas semua yang terjadi dan untuk mengetahui gimana perasaan Nelson yang sebenarnya terhadap Angel, bila memang Nelson bijak dan terkesan biasa, berarti Nelson tidak menganggap akan sebuah rasa yang terjadi, tapi kalaupun dia marah itu perlu di curigai…. Ntahlah apa, yang jelas analisis tersebut sangat banyak di gunakan oleh pakarnya dalam sebuah masalah apapun itu...

Hari ini Nelson akan datang dan berjanji akan nyanyiin lagu apapun yang Angel mau… so sweet kedengaranya…

“Hai beibh…” terdengar ucapan yang aneh namun biasa kalau memang sudah nyaman begitulah ucapan sayang di umbar… seperti halnya Raya dan Angel kadangkala menyapa dengan sebutan itu…

“okey… let sing a song…” Nelson sudah bersiap-siap untuk menghibur Angelnya yang sedari tadi terlihat agak gugup ntahlah karena apa, karena berdekatan atau karena sebuah kejujuran yang akan keluar dari mulut manisnya???
“Nelson…” Angel mencoba mengawali percakapannya “ iya Angel…” Angel mulai tidak bisa melihat ke arah mata Nelson saat ini, Angel tidak bisa membayangkan bagaimana Nelson membencinya… “ Nelson selama ini heran nggk kenapa Angel getol pengen bgt deket sama Nelson…???” dengan hati2 Angel mengungkap dikit demi sedikit… “hmmm…iya…emang kenapa?” Nelson terlihat penasaran mengetahui jawaban dari Angel dan saat ini Nelson menggenggam tangan Angel yang mulai dingin… “karena…” – “ iya…??? Karena…?” menambah penasarannya “ Nelson, maafin Angel sebelumnya…” pinta Angel “owh c’mon Angel… why… whats up u gurl…? Tell me now…” pinta Nelson geram “ okey… Angel…hikz… Nelson… aku besok bakal pergi jauh…” tiba2 Angel mengatakan hal yang tidak di inginkan dan tidak sesuai dengan harapan Nelson… “Okey, pergi yang jauh sekalian thx 4 ev’thing” Nelson mulai emosi mendengar Angel yang semakin tidak jelas “Nelson, km mirip sama mantan aku that’s all…” akhirnya Angel mengeluarkan kata2 itu… “maksud kamu??!!” pinta Nelson lagi akan jawaban yang komplek dari mulut mungil Angel… “iya dari mulai Nama, Wajah dan Sifat kamu mirip dengan dia I’m sorry Nelson I’m So Sorry…” terlihat mata Nelson yang memerah “DAMN!!! GILA!!! Aku di sama2in banget!!!” emosi meluap akan Nelson melihat kenyataan yang ada… “ Nelson, please dengerin dulu, awalnya aku piker kamu sama sama dia, tapi ternyata kamu BEDA Nelson Beda!! Dan Angel mulai saying sama kamu!!” Nelson melihat Angel dengan muka yang geram “SAYANG kamu bilang hah?! Ini yang km bilang sayaang?! ANGEL SADAR!!!” Nelson membentak Angel yang jelas2 Angel cewek yang tidak bisa di bentak, menangislah yang ada saat ini menghiasi wajahnya “Aku tau ini menyakitkan, aku tau ini tidak adil tapi apa salah aku berusaha untk jujur…?? Aku tau seorang NELSON bukanlah NELON…” rajuk Angel… “Nah itu km tahu!!! AKU ya AKU!!! Enough Angel aku CAPEK dengan semua sandiwaramu!!! MORE REASON!!!” melihat dan mendengar kata2 itu hanya tangisan dan penyesalan yang ada pada diri Angel akan kesalahan terbesarnya…

2 bulan berselang…
“ Nelson?” Kaget Raya setelah membuka pintu apartmentnya dan ternyata Nelson yang ada di depan pintu “Ray… boleh aku masuk?” Raya hanya mengangguk, terlihat di dalam rumah ada seorang cowok yang di ketahui bernama Jofan… “ Ray, boleh aku ketemu Angel…?” Raya hanya terdiam dan diam… “Ray, please…” pinta Nelson sekali lagi… “okey… emangnya Angel nggak bilang dia bakal pergi??” sembari mengingat Nelson kemudian mengangguk “ kenapa dia pergi? No tlp dia berapa?” – “ Bro… asal km tau yach, Ray juga nggak tahu Angel sekarang dimana dan no PhonChell nya juga Ray nggak tahu, tiba2 aja dia pergi setelah dia mengatakan yang sebenarnya sama kamu…” jelas Raya pada sosok pria yang terlihat sedikit lemas… “ Nelson, tolong pahami dia, itu pintaku, karena Angel sangat berarti buat Ray…” dan tak berselang lama Nelson mohon diri dan keluarlah dari tempat itu meninggalkan Ray bersama teman barunya Jofan yang tinggal bersamanya saat ini…

Angel memilih meninggalkan semua demi satu hal yang pasti meskipun hatinya sakit dan sekali lagi mengorbankan perasaannya, ntah apa yang terjadi…
Raya S N Wurangian, tetap pada prinsip yang ada walaupun kini nyaman dengan kehidupannya bersama Jofan, namun memori ini akan jadikan hal yang istimewa untuk dikenang selamanya…
Nelson…
Tetap pada pendirian dan prinsip yang kuat, namun kali ini Nelson berharap bisa mengetahui keberadaan Angel yang sangat Misterius baginya untuk saat ini…
Dan mungkin untuk selamanya…

Hanya waktu yang dapat menjawab akan sebuah Rasa yang ada…
Rasa tidak pernah salah…
Karena…
Cinta adalah Rasa…



Dedicated:
* dud > dud is dud, don’t u…? I’m sry…
* Raya SN Wurangian > jangan lupa sama janji terakhirmu “tujuan hidup” yang sesungguhnya…
*Alx Angel > Tuhan tidak pernah tidur untukmu gurl semangat ya… bahagiakan hidupmu…




its mine

its mine
http://auxelyachinta.blogspot.com/ and http://luvlyduncha.blogspot.com/